KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Debat publik perdana calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri, yang digelar KPU Kota Kediri di IKCC (Insumo Kediri Convention Centre) Kota Kediri, Jumat malam (1/11/2024), berlangsung lancar.
Masing-masing pasangan calon yaitu yaitu Paslon nomor urut 1, Vinanda Prameswati dan KH Qowimuddin Thoha serta Paslon nomor urut 2 Ferry Silviana Feronica dan Regina Nadya Suwono, saling membeberkan visi-misi dan programnya untuk Kota Kediri 5 tahun ke depan.
Baca Juga: Pascadebat Pamungkas, Ketua KPU Kota Kediri Ajak Masyarakat Datang ke TPS pada 27 November 2024
Mereka pun juga saling tanya dan saling sanggah atas pernyataan lawan debatnya.
Ada pernyataan menarik yang dilontarkan oleh Calon Wali Kota Kediri nomor urut 1 Vinanda Prameswati, yaitu terkait tingkat kemiskinan di Kota Kediri. Menurut Vinanda, ternyata, persentase penduduk miskin di Kota Kediri tertinggi kedua di Jawa Timur.
Pada kesempatan tersebut, cawali nomor urut 1 yang berpasangan dengan tokoh ulama KH. Qowimuddin Thoha (itu menyatakan persentase penduduk miskin di Kota Kediri yang menduduki peringkat nomor dua paling tinggi antar kota se-Jawa Timur.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Buka Sosialisasi dan Bimtek Tim Pemantau Pilkada Tahun 2024
Pernyataan itu tentu membuat publik terkejut, karena selama ini Kediri dilabeli sebagai kota terkaya dan terbahagia di Indonesia.
"Jadi memang menurut pandangan kami, warga Kota Kediri yang miskin itu terdapat 21.000 di tahun 2023 dan tahun 2024 terdapat 19.000. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin di Kota Kediri ini menduduki peringkat nomor dua paling tinggi antar kota se-Jawa Timur. Sehingga ke depan perlu adanya penurunan angka kemiskinan," terang Vinanda.
Jika dibuka data persentase penduduk miskin kota di Jawa Timur pada tahun 2023 itu, pernyataan Vinanda tersebut benar adanya.
Baca Juga: Wakil Ketua Komisi III DPR RI Dukung Pasangan Fren Pimpin Kota Kediri
Dari 9 kota di Provinsi Jawa Timur, Kota Kediri ranking kedua tertinggi tingkat persentase penduduk miskin dengan angka 7,15 persen.
Kota Tahu ini berada satu level di bawah Kota Blitar yang menempati kota dengan persentase penduduk miskin tertinggi pertama dengan angka 7,30 persen. Sedangkan posisi tertinggi ketiga adalah Kota Pasuruan 6,60 persen dan keempat Kota Probolinggo 6,48 persen.
Posisi kelima ditempati oleh Kota Mojokerto 5,57 persen, keenam Kota Madiun 4,74 persen, ketujuh Kota Surabaya 3,65 persen, kedelapan Kota Malang 4,26 persen dan kota dengan tingkat persentase penduduk miskin terendah di Jatim adalah Kota Batu 3,31 persen.
Baca Juga: KPU Kota Kediri Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Jelang Pilkada 2024
Menurut lulusan Magister Kenotariatan Universitas Airlangga Surabaya itu, perlu adanya upaya strategis dalam menurunkan angka kemiskinan di Kota Kediri.
Maka dari itu, dia bersama Gus Qowim berupaya dengan berbagai program andalannya yang tercantum dalam Sapta Cita (tujuh program prioritas).
"Program kami yang pertama adalah Program Ekonomi Kerakyatan (Merata). Di mana, tujuan program ini untuk pembangunan dan perlindungan sosial. Sehingga ke depan dengan adanya dukungan di kader kesehatan, kemudian kader lingkungan dengan pemberian insentif, lalu bagi guru ngaji dan program padat karya yang bertujuan untuk memberikan pelatihan dan bantuan modal bagi warga Kota Kediri yang miskin, tentunya ini dapat menekan angka kemiskinan di Kota Kediri," beber Mbak Vinanda.
Baca Juga: Peringati HKN 2024, Bunda Fey-Mbak Regina Ikut Senam Sehat di Kelurahan Bujel
Sosok calon pemimpin yang diusung oleh mayoritas partai politik ini juga menawarkan program produktif, kreatif dan inovatif dalam upaya mengentaskan angka kemiskinan di Kota Kediri.
Dia akan memberikan Bosda untuk pendidikan serta beasiswa bagi mahasiswa dan mahasiswi yang berprestasi untuk meningkatkan kualitas SDM warganya.
"Ada program Bosda untuk pendidikan serta beasiswa bagi mahasiswa dan mahasiswi yang berpresiasi serta adanya beasiswa atlet berprestasi serta bantuan modal serta perluasan modal bagi UMKM tentunya ini juga bisa menekan angka kemiskinan yang ada di Kota Kediri yang selama ini angka kemiskinan di Kota Kediri tetap di peringkat nomor dua paling tinggi di Jawa Timur antar kota," tandas anak muda yang bertekad untuk membawa kemajuan untuk kota tercintanya ini. (uji/van).
Baca Juga: Dukung Vinanda-Qowim, GPK Gelar Senam Sehat Bersama Emak-Emak di Kota Kediri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News