JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Presiden Prabowo Subianto ke China memboyong sejumlah taipan atau pengusaha Indonesia. Diantaranya Tommy Winata dan Prayogo Pangestu.
Hal ini bisa dilihat dari unggahan Arsyad Rasjid, manntan Ketua Kadin, di akun Instagramnya, @arsjadrasjid.
Baca Juga: China Bakal Bantu Pendanaan Program Makan Bergizi Gratis Prabowo
Seperti diberitakan, Presiden Prabowo Subianto berkunjung ke China pada 8-11 November 2024.
Dalam foto yang diunggah, Arsjad tampak berpose dengan Direktur Utama Bakrie Group Anindya Bakrie, Pendiri Grup Sinar Mas Franky Oesman Widjaja, Direktur Utama Adaro Energy Indonesia Garibaldi 'Boy' Thohir, Pendiri Barito Group Prajogo Pangestu, sampai pendiri Artha Graha Group Tommy Winata.
Namun yang paling mendapat perhatian public adalah Tommy Winata dan Prayogo Pangestu. Dua pengusaha etnis Tionghoa ini bahkan menjadi perbincangan terus menerus.
Baca Juga: Desak Presiden Prabowo Adili Jokowi, Massa Aksi 411 Serukan Ganyang Fufufafa
Arsjad Rasjid sendiri menjabat Presiden Direktur Indika Energy. Semua taipan ini tampak berfoto dengan adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo.
Foto tersebut diambil di depan Great Hall of the People, Tiananmen Square, Beijing, China. Lokasi ini menjadi saksi penandatanganan komitmen investasi China dan Indonesia senilai US$10 miliar atau setara Rp156,54 triliun (asumsi kurs Rp15.654 per dolar AS).
"Merupakan suatu kehormatan untuk bergabung dengan para pemimpin bisnis Indonesia di Jamuan Kenegaraan, Great Hall of People, Beijing, Republik Rakyat Tiongkok," tulis Arsjad dalam unggahannya.
Baca Juga: Gubernur, Bupati dan Walikota juga Bakal Gunakan Mobil Dinas Maung, Berapa Harganya
Selain itu, sebagai pengusaha dalam negeri, Arsjad berjanji akan terus mendukung kebijakan pemerintah termasuk berkolaborasi dengan para pengusaha dari negara mitra dagang utama tersebut.
"Kami berkomitmen untuk memperdalam kolaborasi di berbagai sektor, termasuk perdagangan dan investasi demi meningkatkan kesejahteraan Indonesia," jelasnya.
Tommy Winata
Baca Juga: Presiden BEM Unair Dapat Intimidasi, Dekan Bagong Suyanto Cabut Pembekuan BEM
Beberapa media terus menyoroti Tomy Winata dan Prayogo Pangestu.
Siapa Tommy Winata? Ia adalah pemilik properti SCBD. Mengutip dari laman resmi SCBD, properti SCBD dikembangkan oleh PT Danayasa Arthatama yang merupakan anak induk dari PT Jakarta International Hotels and Development Tbk (JIHD) milik Tomy Winata.
Dilansir CNBC, pengusaha kelahiran Pontianak, Kalimantan Barat, ini juga terkenal sebagai pemilik Artha Graha Group atau Artha Graha Network. Namun, sebelum terkenal sebagai pengusaha sukses di Indonesia, Tomy sempat mengalami kesulitan hidup.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Resmi Dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029
Sejak kecil, Tomy adalah anak yatim piatu. Saat berusia muda, ia sempat menjadi kuli bangunan demi bertahan hidup. Memasuki usia remaja, Tomy memutuskan untuk merantau ke Jakarta hanya dengan modal tiga pasang baju dan uang Rp 30 ribu.
Pada 1972, Tomy mencoba membangun bisnis yang bekerja sama dengan pihak militer Indonesia. Keberaniannya pada saat itu membuahkan hasil, ia sukses membuat bisnisnya terjalin manis dengan pihak militer.
Tomy sempat memutuskan untuk menjadi investor yang memiliki saham di sebuah proyek di Papua. Namun, usaha tersebut harus berhenti karena bangkrut. Tidak hanya sampai situ, Tomy juga sempat menjadi investor proyek di Kalimantan Barat meskipun bernasib serupa dengan investasi di Papua.
Baca Juga: Ulama NU Asal Sulsel Ini Terkejut Ditunjuk Prabowo Jadi Menteri Agama
Usahanya tidak berhenti sampai situ, ia kembali bangkit dengan membuka usaha di NTT dan Jakarta dalam waktu yang berbeda. Namun, keduanya bangkrut dan kandas.
Kegagalan tidak membuat Tomy menyerah. Dalam waktu sepuluh tahun, Tomy berhasil mengembangkan kerajaan bisnis yang ia dirikan. Kini, bisnisnya tersebar di seluruh Indonesia, yakni properti, perdagangan, konstruksi, perhotelan, perbankan, hingga industri.
Saat ini setidaknya ada enam perusahaan utama milik Tomy, yakni PT Danayasa Arthatama Tbk, PT Jakarta International Hotel and Development Tbk, PT Electronic City Indonesia Tbk, PT Arthagraha General Insurance, PT Artha Graha Group, dan PT Bank Artha Graha Internasional.
Baca Juga: Samakan dengan Pusat, Cabup Dhito Usung Program Makan Bergizi Bagi 30.000 Siswa PAUD di Kediri
Prajogo Pangestu
Kekayaan Prajogo Pangestu saat ini sebesar US$ 49,7 miliar. Anak pedagang karet ini mengenyam pendidikan hanya sampai tingkat menengah pertama, karena keterbatasan ekonomi keluarganya.
Adapun bisnis pertma Prajogo yaitu, PT Barito Pacific. Pada masa orde baru, perusahaan ini maju pesat menjadi perusahaan kayu terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Kabinet Prabowo: Ada 19 Kementerian Baru dari 46 Kementerian, Ini Daftar Lengkapnya
Namun kesuksesan ini tidak menghentikan langkah Prajogo untuk terus berkembang. Selanjutnya, ia melakukan ekspansi bisnis dengan mendirikan PT Chandra Asri Petrochemical Center dan PT Tri Polyta Indonesia Tbk.
Perusahaannya Barito Pacific Timber telah melakukan go public pada tahun 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayunya pada 2007.
Pada 2007 Barito Pacific mengakuisisi 70% dari perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga diperdagangkan di BEI. Pada 2011 Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia. Thaioil mengakuisisi 15% saham Chandra Asri pada Juli 2021.
Pada 2023, Prajogo juga telah membawa dua perusahaannya, CUAN dan BREN, melantai di bursa RI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News