GRESIK, BANGSAONLINE.com - Direktur Utama (Dirut) Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, dinobatkan sebagai 'Tokoh Penggerak Regenerasi Petani dan Solusi Pertanian Inovatif'.
Penghargaan diberikan kepada orang nomor satu di Petrokimia Gresik ini atas kontribusinya dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan melalui Program Makmur.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29
Penghargaan secara simbolis diserahkan oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Nurul Qomariyah kepada Vice President Komunikasi Korporat Petrokimia Gresik, Rama Yusron Harbiansyah mewakili Direktur Utama di Surabaya.
Dwi Satriyo menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan. Ia menjelaskan bahwa, Program Makmur yang dijalankan Petrokimia Gresik sejak tahun 2021 merupakan solusi pertanian yang ada di Indonesia.
Program ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir, baik on farm maupun off farm ini mampu meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani.
Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani
"Salah satu problem pertanian di Indonesia adalah produktivitas yang belum optimal, sehingga mengakibatkan pendapatan pelaku usaha tani masih rendah dibandingkan sektor lain. Melalui program Makmur, petani semakin mandiri, dan penghasilannya dapat ditingkatkan. Tentu hal ini akan menjadi daya pikat bagi generasi milenial untuk turut aktif dalam mengembangkan pertanian," ucap Dwi Satriyo, Selasa (12/11/2024).
Dalam program Makmur, kata Dwi Satriyo, Petrokimia Gresik berkolaborasi dengan banyak stakeholder, mulai dari pemerintah, perbankan, lembaga penjamin atau asuransi, hingga offtaker.
"Sejak diluncurkan pada Agustus 2021, Petrokimia Gresik telah berhasil meningkatkan pendapatan dari 172.206 petani yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dengan beragam komoditas pertanian. Ratusan ribu petani ini menggarap 404.847 hektare," jelasnya.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Dikatakan Dwi Satriyo, tiap tahunnya, Petrokimia Gresik mampu melampaui target dalam realisasi Program Makmur. Dengan demikian, petani penerima manfaat dari program ini semakin besar lagi.
"Tahun 2024 hingga bulan Oktober, Petrokimia Gresik telah meningkatkan pendapatan 58.242 petani. Pendampingan dilakukan di lahan seluas 155.312 hektare, atau di atas target yang ditetapkan, yaitu 132.000 hektare," bebernya.
Lahan tersebut, tambah Dwi Satriyo, berada di sejumlah daerah, di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali Nusa, Kalimantan dan Sumatera.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dorong Regenerasi Atlet Angkat Besi Berprestasi di Indonesia
"Komoditas yang digarap di antaranya padi, tebu, jagung, bawang merah, jeruk, jeruk nipis, dan hortikultura lainnya," terang Dwi Satriyo.
Sementara di tahun 2023, sebanyak 31.963 petani terlibat dalam Program Makmur Petrokimia Gresik. Di tahun ini perusahaan melakukan pendampingan budi daya di lahan seluas 130.497 hektare, atau di atas target lahan 99.000 hektare.
Kemudian di tahun 2022, Petrokimia Gresik berhasil meningkatkan pendapatan sebanyak 60.307 petani di berbagai daerah. Puluhan ribu petani tersebut menggarap lahan seluas 98.598 hektare atau melebihi target 85.000 hektare.
Baca Juga: PG Kerahkan Mobil Bronto Skylift Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Ucapkan Terima Kasih
Di awal pelaksanaan atau di tahun 2021, Petrokimia Gresik menjalankan Program Makmur bersama dengan 21.694 petani di lahan seluas 20.439 hektare. Luas lahan ini juga melampaui target yang diamanahkan 16.000 hektare.
"Penghargaan ini pasti akan memotivasi kami dan Petrokimia Gresik untuk membangun sustainable agriculture melalui peningkatan produktivitas pertanian dan regenerasi petani," pungkas Dwi Satriyo. (hud/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News