SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kemajuan sektor transportasi Jawa Timur menapakkan babak sejarah baru dengan disahkannya dokumen Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) Gerbangkertasusila Plus.
Arsip tersebut sangat penting sebagai landasan untuk realisasi perencanaan jaringan transportasi di wilayah Gerbangkertasusila Plus, baik untuk Surabaya Regional Railway Line (SRRL), Mass Rapid Transit (MRT), Kereta Rel Listrik (KRL), Autonomous Rail Rapid Transit (ART), Bus Rapid Transit (BRT).
Baca Juga: Aliansi Transportasi se-Jatim Siap Tebalkan Kemenangan Khofifah-Emil
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur, Nyono, menegaskan bahwa dokumen SUMP Gerbangkertasusila Plus ini sudah terkoneksi dan tersimpan dalam blueprint Bappenas dan menjadi payung hukum baik pembiayaan dalam maupun luar negeri.
“SUMP ini sangat krusial dan menjadi tapakan babakan baru untuk realisasi konektivitas transportasi di wilayah Gerbangkertasusila Plus. SUMP ini telah masuk dalam blueprint Bappenas, dan menjadi dasar hukum dan payung untuk dukungan pembiayaan baik dari nasional maupun dari asing,” ucapnya, Rabu (13/11/2024).
“Dan SUMP ini disahkan di November 2022, saat masa kepemimpinan Gubernur Khofifah. Dan tahun depan di tahun 2025 insya Allah akan mulai lelang Konsultan DED, sedangkan lelang fisik dimulai tahun 2026 dan diperkirakan selesai pada tahun 2028,” imbuhnya.
Baca Juga: Selesaikan Perlintasan KA Tanpa Palang Pintu, Ning Lia Apresiasi Dishub Jatim
Lebih lanjut, ia menjelaskan untuk dokumen SUMP Gerbangkertasusila Plus ini sudah dilakukan kerja sama pembiayaan dengan Kreditansalt fur Wiederaufbau (KfW) yang merupakan bank pembangunan dan investasi Jerman. Dalam dokumen SUMP, ada sejumlah perencanaan angkutan massal, mulai dari Mass Rapid Transit (MRT) untuk wilayah Surabaya barat ke timur dari Unesa sampai ke ITS, melintas Wonokromo dan Gubeng.
Kemudian juga ada Autonomous Rail Rapid Transit (ART) untuk rute ITS, Pasar Turi, hingga Bangkalan. Kemudian ada SRRL untuk Surabaya menuju Sidoarjo, dan juga ada BRT yang sudah realisasi di Surabaya dan juga ada Trans Jatim.
“Nah dari Bank Pembangunan Jerman (KfW) telah mendanai proyek Surabaya Regional Railway Line (SRRL) rute Surabaya-Sidoarjo dengan nilai Rp 3,6 Trilliun,” kata Nyono.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Yakin Mobilitas Transportasi Publik Terintegrasi Gerbangkertasusila Meningkat
Proyek kereta listrik Surabaya Regional Railway Line (SRRL) rute Surabaya-Sidoarjo ini dipastikan akan segera dimulai. Rute kereta listrik SRRL Surabaya-Sidoarjo yang segera mulai lelang ini merupakan fase pertama dari proyek besar Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) di wilayah Gerbangkertasusila tersebut ditargetkan akan mulai beroperasi pada 2029.
Surabaya Metropolitan Area meliputi pembangunan jalur ganda Mojokerto-Sepanjang pada 2021-2024, Surabaya Regional Railway Line (SRRL) double track Fase 1A Gubeng-Sidoarjo pada 2025-2027, Autonomous Rail Rapid Transit (ART), serta Mass Rapid Transit (MRT).
“Sejatinya proyek angkutan masaal ini dilakukan di enam kota besar di Indonesia, yaitu Surabaya, Medan, Ujung Pandang, Semarang, Bandung, Denpasar. Tapi dari enam kota besar itu, baru Jatim yang memiliki dokumen SUMP. Kita optimistis dengan dimulainya tahun depan dengan SRRL, wilayah metropolitan Surabaya akan semakin hidup dan ekonomi di sekitarnya akan ikut terangkat,” urai Nyono. (dev/mar)
Baca Juga: Rute Bus Trans Jatim Bangkalan-Surabaya segera Dilaunching
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News