SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan (Dishub) telah menyelesaikan 200 titik perlintasan kereta api (KA) dengan palang pintu dalam rangka memenuhi keselamatan masyarakat Jawa Timur.
Kepala Dishub Jatim, Nyono, bersama anggota DPD RI terpilih, Lia Istifhama atau yang akrab disapa Ning Lia, menggelar diskusi terkait hal tersebut. Diketahui, perlintasan KA bukan dalam kewenangan Pemprov Jatim.
Baca Juga: Tinjau Posko OMC, Pj Gubernur Adhy: Upaya Kurangi Dampak Cuaca Ekstrem di Daerah Rawan Banjir
"Masih ada 350 titik dari 550 titik perlintasan kereta api di jalan kabupaten dalam wilayah Jawa Timur yang belum dibangun palang perlintasan," kata Nyono, Kamis (1/8/2024).
Sepanjang 2023-2024, ia mengatakan telah dibangun palang perlintasan kereta api di 200 titik hasil kolaborasi Dinas Perhubungan Jatim, Kementerian Perhubungan, serta pemerintah kabupaten dengan skema hibah dan bantuan keuangan.
"Hasil sengkuyungan bersama Dishub Jatim, Kemenhub dan pemerintah kabupaten telah terbangun 200 titik dengan rincian, 100 titik adalah bantuan dari pemprov melalui skema hibah 85 titik dan 15 titik dengan mekanisme bantuan keuangan. Sisanya yang 100 titik diselesaikan Kemenhub dan pemerintah daerah," paparnya.
Baca Juga: Lagi, Jatim Dapat Penghargaan, Raih Predikat Sangat Baik Implementasi Sistem Merit Manajemen ASN
Nyono menyebut, ikhtiar menyelesaikan permasalahan ini diinisiasi oleh Dishub Jatim dalam merespons kegalauan pemerintah kabupaten yang pontang-panting menyelesaikan tanggung jawab pembangunan perlintasan.
Karena tidak memiliki anggaran, sesuai Keputusan menteri perhubungan no 94/2018 disebutkan bahwa tanggung jawab pembangunan perlintasan kereta api disesuaikan dengan status jalan tersebut.
Baca Juga: Luncurkan Puspaga Setara di Peringatan Hari Ibu, Pj Gubernur Jatim : Wujudkan Kesetaraan Gender
Kepala Dishub Jatim berujar, apabila jalan tersebut adalah jalan provinsi maka tanggung jawab berada di gubernur, sedangkan bupati bertanggung jawab terhadap pembangunan jalan kabupaten. Oleh sebab itu, ia menyampaikan pentingnya pemerintah kabupaten/kota untuk rutin berkoordinasi dengan Pemprov Jatim untuk memenuhi perlintasan KA tersebut.
“Kami (Pemprov Jatim) sangat terbuka jika ada daerah yang membuka koordinasi dan komunikasi terkait perlintasan tanpa palang pintu. Tentu, ayo sama-sama mencari solusi bersama demi keselamatan masyarakat,” katanya.
"Hal ini karena memang kami sudah menyelesaikan 22 titik perlintasan yang berada di jalan provinsi, namun memang masih banyak perlintasan KA di jalan Kabupaten Kota yang belum rampung," imbuhnya.
Baca Juga: Pemprov Jatim Borong 4 Penghargaan di APBD Award 2024
"Ini menjadi fokus kami juga, yaitu penyelesaian di 350 titik perlintasan yang masuk jalan kabupaten. Ini penting karena menyangkut keselamatan masyarakat Jawa Timur dan sangat membutuhkan kerjasama semua pihak," tuturnya menjelaskan.
Tas tes dan terukur, kerja Dishub Jatim bukan cuma isapan jempol belaka. Terbukti, Dishub Jatim juga melakukan monev, monitoring dan evaluasi dengan mengukur tren angka kecelakaan.
"Data yang dihimpun, sudah ada penurunan signifikan angka kecelakaan meninggal dunia di perlintasan kereta api. Tahun 2017 ada 54 kejadian laka di perlintasan kereta api, 2019 sebanyak 35 kejadian, 2021 sebanyak 43 kejadian, 2023 menurun lagi menjadi 40 kejadian. Sedangkan menjelang akhir tahun 2024 ini tercatat kejadian hanya 13 laka dan semoga tidak ada kejadian serupa," urai Nyono.
Baca Juga: Tinjau Banjir Ponorogo, Pj Gubernur Adhy Fokuskan Evakuasi Warga dan Perbaikan Tanggul Jebol
Alhasil, keterbukaan komunikasi tersebut pun, diacungi jempol oleh Ning Lia. Secara blak-blakan, ia menyebut ikhtiar maksimal Pemprov Jatim patut diketahui masyarakat, dan menjadi pesan utama dalam menjaga keselamatan bersama.
"Ini adalah langkah inovatif Kadishub Nyono dalam menyelesaikan masalah keselamatan masyarakat Jawa Timur dalam berlalu lintas, tentu harus kita apresiasi bersama. Karena memang perlintasan kereta api ini masalah yang sangat riil di lapangan, mengingat total perlintasan sebidang kereta api di Jawa Timur sangat ‘gemuk’, yaitu 1135," ujarnya.
Harapan besar disampaikan senator terpilih ini kepada pemerintah kabupaten di Jawa Timur untuk selalu berkoordinasi dengan struktur di atasnya dalam penyelesaian permasalahan di daerah.
Baca Juga: Di Fun Walk HUT Ke-86 RSUD Dr. Soetomo, Pj Gubernur Adhy Bangga Taraf Kesehatan dan IPM Jatim Naik
"Penting untuk selalu berkoordinasi, duduk bareng dan diskusi dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di masyarakat agar setiap permasalahan menemukan solusinya. Apalagi, Jatim sebagai ‘emaknya’ Kabupaten-Kota, sangat membuka tangan," pungkasnya. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News