SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Begitu menjamurnya biro travel dan umrah di Kota Surabaya tak menyurutkan langkah seorang Abdul Halim untuk mendirikan sebuah jasa yang terkait dengan kepentingan dunia dan akhirat tersebut.
Bahkan untuk menguatkan langkahnya, Abdul Halim memberanikan diri untuk meresmikan kantor barunya pada Sabtu, 12 Oktober 2024 dengan nama PT Umroh Kilat Indonesia (UKI) yang berlokasi di Jl. Raya Sambikerep No. 20, RT 10/RW 04, Kelurahan/Kecamatan Sambikerep, Surabaya, Jawa Timur.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
Abdul Halim SSi, selaku Direktur PT UKI mengatakan bahwa ia tidak berniat untuk membuka sebuah kantor travel dan umrah.
Halim, sapaan akrab Abdul Halim ini mengungkapkan bahwa pada awalnya dirinya hanya mengajak orang-orang untuk berangkat umrah secara bersama-sama.
"Awalnya, saya hanya mau mengajak umroh bareng, itu saja. Karena kalau bareng-bareng itu kan bisa menghemat pengeluaran, seperti biaya hotel yang bisa patungan berempat daripada bayar sendiri lebih mahal, kan sayang itu," ungkapnya kepada awak media, Rabu (20/11/2024).
Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak
Terkait dengan 'kilat' yang tercantum dalam nama perusahaannya, Halim menjelaskan bahwa UKI bermula dari komunitas Open Trip untuk wisata, lalu menginjak ke umrah dengan memanfaatkan visa transit dari Saudi.
"Visi-misi kita itu awalnya memanfaatkan visa transit selama 4 hari. Jadi, menolong para karyawan yang cutinya pendek serta memiliki keterbatasan waktu dan biaya, karena umroh paling pendek 9 hari. Juga bisa berwisata ke Turki. Nah, itulah sejarah kita namakan kilat itu," bebernya.
Karena kepercayaan dari masyarakat semakin besar serta adanya permintaan tiket reguler, maka dibukalah kantor travel dan umrah dengan nama PT UKI tersebut.
Baca Juga: Terpengaruh Medsos, Siswi SMK di Surabaya Kabur dari Rumah
Halim menambahkan, keunggulan travel dan umrah miliknya bila dibandingkan dengan yang lain yakni basis tiketnya itu FIT (Free Individual Traveler), yakni tiket yang berdasarkan promo secara online.
"Jadi, kalau tiket FIT ini DP yang diberikan jamaah, kita belikan tiket secara FIT dan pdf-nya bisa kita download dan langsung dikirim ke jamaah. Jadi, jamaah tidak merasa was-was, jamaah tidak merasa ditipu karena tiket langsung kami berikan di tangan para jamaah berupa pdf itu," imbuhnya.
Kalau travel lain, Halim menuturkan bahwa tiketnya berbasis blocking seat, alias mem-block sebagian kursi pesawat untuk djual ke para jemaah. Minusnya, tiketnya mahal dan diberikan saat berada di bandara sehingga bikin was-was jadi berangkat atau tidak, karena tiketnya belum ada di tangan.
Baca Juga: 3 Kontroversi yang Membuat Publik Sangsi soal Penangkapan Ivan Sugianto oleh Polisi
"Pdf itu jaminan tiketnya. Insyaallah sudah 90 persen berangkat, tinggal 10 persennya yakni visa yang akan kita bantu kepengurusannya," tuturnya.
Meski sudah berbentuk PT yang harus mengikuti aturan masin dari Kementerian Agama, bukan berarti dirinya menghilangkan 'DNA' dari UKI sendiri yaitu murah tapi fasilitasnya bukan murahan.
Tetap, pihaknya akan memenuhi standar harga dari Kementerian Agama tapi untuk servisnya akan ditambahi lagi.
Baca Juga: Untuk Imbangi Produksi Ikan Tangkap Jatim yang Tinggi, Khofifah: Pasar Pabean Butuh Peningkatan
"Misalnya, kalau dari harga Rp 17,9 atau Rp 20-an juta itu lokasinya hotel harus pakai shuttle bus, dengan adanya standar dari kementerian agama ini kita bisa menambah nilai hotelnya lebih dekat dari Masjidil Haram," sebutnya mencontohkan.
Yang tidak kalah pentingnya menurut Halim adalah pentingnya para jemaah itu tahu soal pertravelan itu bagaimana. Artinya, tidak mudah percaya dengan travel yang memberikan angin surga. Contohnya seperti tiketnya murah, pasti berangkat, paspor diberikan free, dan lain sebagainya.
(Direktur PT UKI Abdul Halim menyerahkan potongan tumpeng kepada alim ulama setempat)
Baca Juga: Otak Penyekapan 12 Perempuan di Sememi Lolos, Penjaga Rumah Ditindak Tipiring
"Yang ikut UKI itu jamaah-jamaahnya teredukasi. Di UKI, kami coba untuk menekankan hal itu kepada para jamaah bagaimana proses awal hingga keberangkatannya. Itulah pentingnya jamaah teredukasi sebelum berangkat umroh. Tapi bagi yang tidak tahu-menahu dengan prosesnya, ini repot," sindirnya.
Berdiri sejak satu setengah tahun yang lalu, tepatnya April 2023, total hampir 1.000 jemaah sudah diberangkatkan oleh PT UKI hingga saat ini. Baru-baru ini, tepatnya pada 2-13 November 2024, sebanyak 41 jemaah telah diberangkatkan oleh UKI pada kloter ke-11. Sedangkan pada Januari 2025 sebanyak 44 jemaah, meyusul Februari 2025 sebanyak 27 jemaah.
"Alhamdulillah, UKI semakin membesar dengan adanya banyaknya kloter-kloter penerbangan yang di mana semua antusias, dan kita sebagai pelayan juga amanah dalam hal servis ke para jamaah," ungkasnya. (ari/adv)
Baca Juga: Tertarik Ajaran Islam Sejak SMP, Wanita ini Ikrar Syahadat di Usia 25 Tahun di Masjid Al Akbar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News