PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Persatuan Pemuda Peduli Pasuruan (P4) menggelar seminar "Optimalisasi Peran Generasi Milenial di Era 4.0 (Revolusi Industri)" dalam rangka memberikan bekal kepada 300 anak muda dari berbagai wilayah Pasuruan di BG Cafe Gempol, Legok, Gempol, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (23/11/2024).
Seminar itu mendatangkan sosiolog yang juga aktivis kesetaraan gender, Ahaddiini Hayyu Maahayaati, sebagai narasumber.
Baca Juga: Cabup Dhito Ngobrol Bareng Gen Z Kediri, Mulai Bahas Bonus Demografi hingga Tantangan ke Depan
Dalam paparannya, Ahaddiini mengajak generasi milenial, baik laki-laki dan perempuan, saling mendukung di era 4.0.
"Di sini perempuan sangat penting dalam optimalisasi peran, karena perempuan sebagai aset pembangunan bangsa juga memiliki potensi luar biasa yang dapat memberikan kontribusi signifikan baik dalam bidang ekonomi, industri, pemerintahan dan politik, serta membentuk karakter bangsa. Baik kontribusi terhadap pemerdayaan perempuan ranah privat maupun publik," ujarnya.
Ahaddiini menyampaikan kunci perempuan dalam mengoptimalisasikan era 4.0 adalah dengan mempunyai 2 modal utama.
Baca Juga: Tingkatkan Partisipasi Pemilih Gen Z, KPU Jatim Gandeng Influencer
"Pertama adalah dengan pemberdayaan perempuan, baik penguasaan keterampilan yang meliputi keterampilan sosial, emosional, dan skill. Kedua, harus melek digital meliputi pendidikan digital yang inklusif dan transformatif," ujar Ahaddiini yang juga sebagai Founder Perempuan Bergerak by Hayy Maahayaa ini.
Menurutnya, meski penerapannya tidak mudah karena terbentur dengan kesenjangan digital perempuan, sebab keterkaitan budaya patriarki yang mencakup norma dan konstruksi sosial, namun akan banyak dampak positif jika optimalisasi peran generasi milineal di era 4.0 dapat berhasil diterapkan.
"Di antaranya mempercepat laju pertumbuhan ekonomi daerah ataupun negara, memberikan peluang lebih besar dalam menghadapi tantangan pembangunan dan kemanusiaan, serta perempuan akan lebih mudah terjun di berbagai macam bidang usaha baru di masa depan yang mengutamakan sains dan teknologi," paparnya.
Baca Juga: Melalui FOP, Kemenpora dan Pemkot Kediri Ajak Gen Z dan Alpha Lawan ‘Mager’.
Selain itu, perempuan akan menjadi kritis, kreatif, dan mampu berinovasi untuk perubahan yang lebih baik bagi perempuan dalam meraih pencapaian segala hak bagi perempuan. Tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Kemampuan literasi digital bagi perempuan juga dapat menghindarkan berbagai masalah perempuan seperti kriminalitas, kekerasan seksual, kesenjangan gender, dan ketidaknyamanan digital," ucapnya.
Bagi Ahaddiini peran optimalisasi generasi milenial perempuan berhasil jika perempuan mampu melakukan tindakan adaptif terhadap teknologi yang dinamis.
Baca Juga: FeminisThemis Academy 2024: Akses Edukasi Kesehatan Seksual dan Reproduksi bagi Teman Tuli
Selain itu, juga jeli dalam memanfaatkan peluang untuk mengaktualisasikan diri, menciptakan ide kreatif, dan berkontribusi dalam usaha perjuangan mewujudkan segala hak yang setara bagi diri sendiri, bangsa, dan negara.
"Sehingga dibutuhkan dukungan pihak kaum laki-laki agar perempuan dapat mengoptimalisasi peran di Era 4.0 dalam melawan budaya patriarki secara bersama," pungkas Ahaddiini. (afa/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News