Ansor Tegaskan Netral di Pilkada Gresik

Ansor Tegaskan Netral di Pilkada Gresik Sekretaris PC GP Ansor Gresik Agus Junaidy menunjukkan hasil rakor yang menyatakan PC GP Ansor Gresik Netral. (foto: shopii/BANGSAONLINE)

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Gresik tidak mau bermain dalam politik praktis dan memilih bersikap netral di percaturan Pilkada Gresik pada 9 Desember nanti. Kendati demikian, kadernya di 365 ranting diinstruksikan tidak golput dan memilih sesuai dengan ijtihad politik masing-masing. Sikap tersebut ditegaskan Sekretaris PC GP Gresik Agus Junaidy dalam rilisnya, kemarin (13/9).

Menurutnya, keputusan bersikap netral secara organisatoris tersebut merupakan hasil rapat koordinasi (rakor) antara pimpinan cabang dengan 16 pimpinan anak cabang (PAC) se-Kabupaten Gresik di kantor PCNU Gresik.

Baca Juga: Napak Tilas Jejak Santri, Ratusan Banser di Jombang Kirab Merah Putih 300 Meter

“Sesuai peraturan dasar dan peraturan rumah tangga (PD/PRT) GP dan penegasan Muktamar NU ke-33 di Jombang yang menguatkan lembaga maupun lajnah yang bernaung di bawahnya berpegang teguh pada Khittah NU 1926, yang artinya tidak berpolitik praktis,” ujarnya.

Maka, pengurus GP mulai level cabang, anak cabang hingga ranting tidak boleh mengatasnamakan organisasi GP Gresik untuk mendukung salah satu pasangan calon (paslon). Dukungan hanya boleh diberikan atas nama pribadi sebagai kader dan warga yang mempunyai hak politik, dipilih maupun memilih.

“Kami menghormatri setiap hak politik warga. Bagi kami keutuhan umat, khususnya warga Nahdliyyin menjadi harga mati,” tandasnya

Baca Juga: Gandeng LBH Ansor dan KPAI, Pemkot Mojokerto Gelar Penyuluhan Hukum

PC GP Gresik, sambung Agus Junaidy, konsisten bergerak di ranah politik kebangsaan dan keummatan, bukan politik kekuasaan pragmatis. Maka, PC GP menghargai sepenuhnya sikap politik pribadi kader dan pengurus yang menjatuhkan pilihan kepada salah satu paslon yang ada.

Hanya saja, dukungan tersebut ditunjukkan dengan cara yang bermartabat dan berakhlakul karimah. Termasuk tidak saling mencaci dan merendahkan antar pendukung paslon. Karena sikap netral tujuannya menjaga proses Pilkada Gresik 2015 agar berjalan dengan damai, jujur, adil dan tidak terjadi eskalasi konflik di tengah masyarakat Gresik, khususnya di tingkat akar rumput.

“Intinya, kami PC GP Gresik mengimplementasi sikap prinsip tawassuth (mengambil jalan tengah,- red) dan moderat, tawaazun (menjaga keseimbangan, red), serta tasammuh (toleran,- red) dan menghargai perbedaan termasuk pilihan politik,” bebernya.

Baca Juga: Roadshow ke-3 Literasi Keuangan dan Pasar Modal Syariah GP Ansor Jatim Digelar di Tuban

Hal senada dikatakan Kepala Satuan Koordinator Cabang (Satkorcab) Banser Gresik Anharul Machfud yang mengaku dukungan atau klaim dukungan tim pemenangan paslon cukup merepotkannya. Sebab, dia sempat diberondong berbagai pertanyaan kader-kader maupun Banser. Sehingga, perlu diputuskan dalam rapat koordinasi atas sikap resmi .

“Saya sampai tidak bisa tidur. Makanya, secara organisasi Gresik netral. Tidak ada dukung-mendukung. tidak ke mana-mana, tetapi ada di mana-mana,” pungkasnya. (sho/sta/lan) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO