TUBAN, BANGSAONLINE.com - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Tuban pada Minggu (15/12/2024) kemarin membuat beberapa wilayah terendam banjir.
Laporan dari BPBD Tuban menyebutkan, beberapa kecamatan yang terendam banjir adalah Montong, Merakurak, Parengan, Kerek, Tuban Kota, Rengel, Plumpang, Soko, dan Widang.
Baca Juga: Pengelolaan Lahan Pascatambang SIG di Tuban Raih Penghargaan Utama di ICAII 2024
Banjir paling parah terjadi di Kecamatan Parengan karena wilayah tersebut dilintasi Kali Kening. Belasan desa sepanjang bantaran Kali Kening dilaporkan tergenang air dengan ketinggian bervariasi.
Dandim 0811 Tuban Letkol Inf Dicky meninjau langsung lokasi terdampak banjir di Parengan. Ia memastikan kesiapsiagaan prajurit TNI dalam membantu warga yang masih terisolir.
"Prajurit kami siagakan guna membantu warga yang terisolir. Tentu tidak sendirian, tapi juga bekerja sama dengan BPBD, teman-teman Polri, dan para relawan lainnya," beber Dicky.
Baca Juga: Hakim PN Tuban Vonis Penebang Kayu Jati Milik Perhutani 10 Bulan dan Denda Rp500 Juta
Saat meninjau banjir di Parengan, Dandim Tuban mendapati masih banyak warga yang masih bertahan di permukiman. Mereka belum mau dievakuasi oleh tim gabungan TNI-Polri dan BPBD Tuban. Sehingga, dibutuhkan langkah awal guna mitigasi apabila terjadi air
"Kami bersama unsur lain tetap mempersiapkan posko bencana banjir serta dua perahu karet yang disediakan di lokasi dampak parah guna mengevaluasi warga apabila sangat dibutuhkan," ujarnya.
"Jika kiriman air terus menerus dan sering hujan, tentu akan dilakukan evakuasi. Tapi, jika mulai surut, maka para prajurit akan kami tarik kembali," pungkasnya.
Baca Juga: Dua Hari, Dua Pohon Tumbang, Masyarakat Tuban Diminta Waspada
Diketahui, banjir di wilayah Kabupaten Tuban diakibatkan tingginya intensitas hujan pada Minggu (15/12/2024) siang hingga malam. Derasnya hujan menyebabkan sungai Sali Kening atau anak Bengawan Solo meluap.
Akibatnya, sebelas desa atau permukiman di bantaran sungai wilayah Kecamatan Parengan terendam banjir.
BPBD melaporkan ada 11 desa yang terdampak luapan Kali Kening. Yakni, Desa Brangkal terdampak 500 KK dengan 2.000 jiwa, tempat pendidikan sekolah dan 40 hektare lahan persawahan.
Baca Juga: Puluhan Nasabah Laporkan Pimpinan dan Pengurus Koperasi BMT BUS Tuban
Lalu, Desa Sembung jalan tergenang 30 cm dan sekitar 70 rumah dengan jumlah 280 jiwa terdampak banjir. Lainnya, lahan persawahan tergenang air 1 meter seluas 10 hektare.
Kemudian, Desa Margosari tercatat 300 KK dengan jumlah 1.200 jiwa dan persawahan 6 hektare terendam air.
Desa Kemlaten banjir di ruas jalan desa setinggi 30-40 cm. Desa Kumpulrejo terdampak 150 KK dengan 600 jiwa dengan ketinggian air 1 meter serta persawahan 20 hektare.
Baca Juga: Masyarakat Tuban Sambut Baik Uji Coba Penggunaan Kode QR untuk Pengisian BBM
Selanjutnya, Desa Cengkong dengan 250 KK dan 1.000 jiwa terdampak jalan yang tertutup kepungan air sepanjang 1.000 meter di ketinggian air 70 cm. Lalu, Desa Parangbatu 90 KK 360 Jiwa dengan ketinggian air 50 cm hingga persawahan 5,2 hektare dan sejumlah tempat ibadah.
Desa Margorejo terdampak 100 KK dengan 400 jiwa banjir kedalaman 80 cm serta sejumlah fasilitas umum terendam banjir.
Sementara di Desa Sukorejo ada 90 KK dengan 360 jiwa yang terdampak. Persawahan seluas 50 hektare area.
Baca Juga: Kuasa Hukum Korban Perusakan Pagar Sebut Penerapan Pasal 170 KUHP ke Pemdes Mlangi Tepat dan Benar
Desa Suciharjo belum mengirimkan data terdampak. Terakhir, Desa Selogabus yang berbatasan langsung dengan wilayah bantaran sungai Bengawan Solo Kabupaten Bojonegoro. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News