KH Hasyim Muzadi Kunjungi Sumur Tua Bojonegoro, Minta Produksi Migas tetap Lancar

KH Hasyim Muzadi Kunjungi Sumur Tua Bojonegoro, Minta Produksi Migas tetap Lancar TIBA. Watimpres KH Hasyim Muzadi (baju putih) saat tiba di depan rumah dinas Bupati Bojonegoro, Suyoto. Kiai Hasyim langsung disambut Bupati Bojonegoro, Kang Yoto. foto: Eky Nurhadi/BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Salah satu keistimewaan minyak dan gas bumi (Migas), di Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai penyumbang terbesar bagi kebutuhan minyak nasional, yakni 20% minyak mentah. Sehingga ke depan proses eksplorasi dan eksploitasi minyak mentah di Kota Ledre diharapkan tidak ada kendala.

“Jangan sampai ada hal-hal yang membuat produksi minyak di Bojonegoro menjadi terkendala,” ujar anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Hasyim Muzadi saat melakukan kunjungan ke Bojonegoro, Rabu (16/9).

Baca Juga: EMCL Sukses Lakukan Pengapalan ke 1.000 Minyak Mentah Blok Cepu untuk Indonesia

Oleh sebab itu, Watimpres bersama Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengajak seluruh Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) serta masyarakat untuk bisa duduk bersama dan berkoordinasi apa saja yang menjadi permasalahan di lapangan selama ini.

“Perlu adanya komunikasi dengan semua pihak secara berkala,” pinta mantan Ketua PBNU itu.

Dia meminta ke depan Pemkab Bojonegoro melakukan rapat mingguan dengan semua KKKS baik itu Pertamina EP, JOB P-PEJ, maupun Exxon Mobil Cepu Ltd. (EMCL). Hal itu untuk menghindari malapetaka seperti yang terjadi di daerah penghasil migas lainnya. “Kita harus menghindari adanya konflik sosial dan bencana seperti lumpur Lapindo di Sidoarjo,” tukasnya.

Baca Juga: Api Besar Menyala di Lapangan Gas JTB Bojonegoro, Warga Sekitar Kaget dan Khawatir

Kunjungan Watimpres ke Bojonegoro itu dalam rangka mengunjungi sumur tua di wilayah Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Bojonegoro. Sebelum bertolak ke sumur tua, Hazim Muzadi memaparkan fungsi Watimpres kepada sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Bojonegoro.

Menurutnya, Watimpres memiliki tiga fungsi, di antaranya mencermati adanya konflik yang bersifat ekonomis, mengurangi kemungkinan konflik yang bersifat politis dan mengurangi kemungkinan yang bersifat sosial.

"Karena Bojonegoro ini merupakan lahan basah (ada industri minyaknya,red) sehingga tidak menutup kemungkinan muncul baik gejolak sosial maupun ekonomis," tuturnya. (nur/rev)

Baca Juga: Hadiri Halaqah Pesantren Al-Hikam, Ketua Wantimpres Bersyukur Dekat Kiai Hasyim Muzadi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pastor Sindir Kiai Poligami, Ini Respon Cerdas dan Jenaka KH A Hasyim Muzadi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO