BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com – Musibah kebakaran di wilayah Bojonegoro selama musim kemarau tahun ini terbilang cukup tinggi. Berdasarkan data yang diungkap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro menyebutkan, sejak Januari hingga September 2015 tercatat ada 50 kejadian kebakaran. Sedangkan, jumlah kerugian material mencapai Rp14.305.000.000.
Sementara itu, jumlah korban meninggal akibat kebakaran sejak Januari hingga September sebanyak empat orang. Yakni Abdul Ghoni (37), korban kebakaran perusahaan mebel Sadam Art di Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro, Siti Muntiah (45 tahun), korban kebakaran rumah tinggal di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk dan Warimin, korban kebakaran rumpun bambu di Desa Balongcabe Kecamatan Kedungadem. Dan terakhir, Kasnilah, (90) warga Desa Balongdowo, Kecamatan Kepohbaru, yang jadi korban kebakaran rumah.
Baca Juga: Gudang Bank BTPN Bojonegoro Terbakar, Kerugian Capai Rp60 Juta
Menurut Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Sukirno, selama bulan September 2015 ini saja tercatat ada tujuh kejadian kebakaran. Kejadian kebakaran pada bulan Agustus lalu terbilang paling tinggi yakni sebanyak 17 kejadian.
"Bencana kebakaran masih akan rawan terjadi selama musim kemarau tahun ini yakni sampai akhir November nanti,” ujar Sukirno, Rabu (16/9).
Menurut Sukirno, penyebab kejadian kebakaran selama Januari hingga Agustus lalu paling banyak karena hubungan arus pendek listrik (korsleting). Sedangkan, selama September ini penyebab kejadian kebakaran banyak dipicu karena perapian.
Baca Juga: Ditinggal Panen Padi, Empat Rumah dan 1 Ekor Sapi di Bojonegoro Ludes Terbakar
Terakhir kebakaran terjadi di kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Songo di Desa Wotan, Kecamatan Sumberejo, pada Minggu (07/09) lalu. Api meluluhlantakkan bangunan dapur dan ruang kelas pondok pesantren tersebut. Penyebab kebakaran karena dipicu tungku perapian yang masih menyala. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, tetapi kerugian mencapai Rp4 juta.
Menurut Sukirno, penyebab tingginya kejadian kebakaran karena dipengaruhi cuaca ekstrem yang berlangsung saat ini. Cuaca yang sangat panas ditambah adanya angin kencang dan banyaknya material yang mudah terbakar di sekitar rumah menyebabkan mudahnya terjadi kebakaran.
Untuk mengatasi kebakaran, kata Sukirno, pihak BPBD Bojonegoro telah menyiagakan delapan unit mobil pemadam kebakaran dan mobil penyuplai air yang ditempatkan di BPBD Bojonegoro, BPBD Pos Pembantu Padangan, BPBD Pos Pembantu Temayang, dan BPBD Pos Pembantu Baureno. (nur/rev)
Baca Juga: Kebakaran Pabrik Sepatu PT ShouFong Lasindo Bojonegoro Disebabkan Korsleting Listrik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News