TUBAN, BANGSAONLINE.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban mengkritisi terkait Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) Kabupaten Tuban. Pasalnya, sampai detik ini kuartil penyerapan anggaran yang dilakukan sejumlah SKPD masih minim.
“Disamping itu masih banyak pula kegiatan yang belum terlaksana maupun kegiatan yang sedang berjalan tapi belum terselesaikan. Sehingga, itu menjadi penyebab penyerapan yang kurang maksimal,” ungkap Cancoko Anggota Komisi B DPRD Tuban pada BANGSAONLINE.com, Minggu (20/9).
Baca Juga: 40 UMKM Binaan Pemkab Tuban Siap Ekspor Produk ke Luar Negeri
Menurutnya, merujuk pada 2014 lalu, anggaran silpa mencapai Rp 250 milyar. Tahun ini diprediksi akan lebih buruk, sebab penyerapan silpa juga masih lambat. Sehingga, apabila tidak segera dibenahi dimungkinkan tahun ini lebih buruk penyerapannya ketimbang sebelumnya.
“Tingginya Silpa ini ada indikasi ketidakmampuan SKPD dalam melaksanakan program kegiatan pembangunan, ketika ditanya alasanya karena soal teknis,” bebernya.
Gara-gara lambannya menyerap anggaran, DPRD menganggap SKPD Kabupaten Tuban tidak serius dalam menjalankan program atau kegiatan. Cancoko menganalogikan, bilamana ada keseriusan maka penyerapan sudah dapat ditentukan dengan perencanaan yang matang sebelum anggaran ditetapkan.
Baca Juga: Dispendik Tuban Gelar Student Festival Week 2024
“Kalau persoalan teknis itu tidak masuk akal, karena SKPD seharusnya sudah memiliki perencanaan di awal tahun anggaran, ini mungkin mereka (SKPD) santai di awal, tapi sekarang baru bingung dalam penyerapannya,” jelentreh politisi asal Partai Demokrat ini.
Mengenai hal itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Tuban, Heri Prasetyo mengakui jika penyerapan anggaran di dinasnya masih sekitar 8,7 persen. Namun, ia optimis sesuai jatuh tempo anggaran yang sudah ditetapkan akan mampu diserap dengan maksimal di akhir tahun anggaran 2015 ini. “Optimis bisa menyerap sekitar 90 persen,” pungkasnya. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News