KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Rendahnya kemampuan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Mojokerto mencerna APBD tahun 2015 ini mulai membuat kalangan wakil rakyat was-was. Pasalnya, hingga triwulan ketiga Satker ujung tombak pembangunan ini baru mengganyang sekitar 15 persen dari kuota anggaran yang diterima sebesar Rp 108 miliar.
Sejumlah politisi Dewan itu hanya bisa berharap DPU mampu menyelesaikan ratusan menu anggaran yang dipesannya dalam rapat penyusunan APBD tahunan. Sebab jika tidak, maka dana puluhan miliar lebih terbuang percuma karena harus masuk Silpa (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran).
Baca Juga: Kota Mojokerto Mulai Uji Coba Makan Bergizi Gratis Bagi 14 Ribu Siswa SD-SMPN
"Ya kita minta komitmen DPU saja agar menyelesaikan tugasnya. Sebab, serapan anggaran 15 persen di penghujung tahun seperti sangat mengkhawatirkan," ujar anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto, Edwin Endra Praja, Senin (21/9).
Dikonfirmasi via telpon, politisi Gerindra ini meminta pihak DPU segera menentukan langkah prioritas. "Kalau menurut saya DPU harus segera menempuh langkah-langkah prioritas. Kendala-kendala lelang ulang harus masuk agenda utama yang harus ditangani dan diselesaikan. Namun, proyek yang belum dilelang juga tak kalah penting untuk dituntaskan," sergahnya.
Menurutnya, serapan anggaran seperempat persen ini sangat janggal. "Sampai sejauh ini, serasa nggak percaya serapannya baru segitu. Ini bakal kontra produktif dengan komitmen pembangunan pemerintahan ini," serunya.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024
Dikonfirmasi terpisah, Kadis PU, Mokhamad Effendi tidak menampik rendahnya serapan anggaran di instansinya. "Kalau 5 persen nggak lah, sudah mencapai sekitar 15 persen. Tapi kami optimis sampai akhir tahun nanti masuk 100 persen," katanya.
Keyakinannya itu dipicu masih adanya waktu untuk menuntaskan retender sejumlah proyek-proyek di Unit Lelang Pengadaan (ULP) termasuk juga proses lelang pengadaan yang disorongkan via unit ini, meski butuh waktu sebulan lagi.
"Kita masih ada waktu untuk lelang dan retender untuk beberapa pengadaan di ULP hingga pertengahan Oktober. Salah satu kendala minimnya serapan anggaran kan itu, lelang ulang banyak yang belum memenuhi kuorum. Tapi kita optimis saja nanti bakal selesai semuanya," katanya.
Baca Juga: Punya Bukit Teletubbies, TPA Randegan Serap Kunjungan Wisata Daerah
Selain lelang ratusan proyek itu, serapan akan makin besar jika proses lelang proyek multi years dikerjakan. Sebab, proyek bernilai miliaran rupiah seperti pembangunan jalan tembus Pulorejo-Blooto dan pembangunan Graha Service City (GSC) akan menyedot anggaran yang relatif besar.
"Ini lagi kita kebut lelang-lelang ini dan secepatnya terealisasi," pungkasnya. (yep/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News