Musim Hujan, Peternak Ayam di Nganjuk Harus Siaga 24 Jam

Musim Hujan, Peternak Ayam di Nganjuk Harus Siaga 24 Jam Suasana kandang ayam milik Aris, warga Desa Ngangkatan, Kecamatan Rejoso, Nganjuk.

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Musim penghujan menjadikan peternak ayam pedaging (broiler) di , Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, kerja ekstra untuk mejaga ayam-ayamnya.

"Harus siap terus selama 24 jam. Biasanya yang berjaga 2-3 orang untuk berjaga di kandang," ucap Aris, salah satu peternak ayam broiler di , Rabu (29/1/2024).

Baca Juga: Dampak Penyebaran Wabah PMK, Peternak di Nganjuk Keluhkan Harga Sapi Anjlok

Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mencegah ayam agar tidak terjangkit penyakit. Selain itu, menjaga kandang agar tidak mati listrik dan korsleting arus listrik yang dapat memicu terjadinya kebakaran.

Mengingat, sebagian besar kandang terbuat dari kayu sehingga mudah terbakar jika terjadi korsleting.

Peternak juga harus selalu memperhatikan suhu ayam, untuk mencegah datangnya penyakit yang rentan menyerang selama tingginya curah hujan. 

"Paling rawan saat musim penghujan. Suhu ayam sangat diperhatikan, untuk menjaga ayam agar tidak kepanasan atau kedinginan," ungkap Aris.

Tidak hanya itu, lanjut Aris, kebersihan kandang juga harus dijaga. Sebab, lingkungan yang kotor dapat memicu adanya bakteri, sehingga ayam mudah terkena penyakit, yang menyebabkan ayam tidak mau makan.

"Peternak selalu melakukan penyemprotan terhadap kandang untuk menjaga kebersihan dari bakteri, sehingga ayam tidak mudah terkena bakteri," katanya.

"Lingkungan sering disemprot disinfektan dan ZA anomiak. Jika tidak begitu, anomiaknya tinggi, ayam tidak mau makan," terangnya.

Aris menambahkan, bahwa musim penghujan tidak mempengaruhi harga jual karena. Pasalnya, harga jual selalu mengikuti harga pasar.

"Kalo harga pasar tinggi, kita dapat bonus. Jika rendah, kita menerima apa adanya," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO