BANGSAONLINE.com - Beredar sebuah foto tabung elpiji non subsidi di tengah rencana pemerintah yang melarang penjualan gas elpiji 3 kilogram ke pengecer.
Foto tabung Bright Gas 3 kg itu, dibagikan oleh pengguna sosial media X atau Twitter, @jec_uncle pada Jumat (31/1/2025) dengan caption “Gas Non Subsidi 3 kg sd hadir..”.
Baca Juga: Besok! Pemerintah Hentikan Penjualan Elpiji 3 Kg ke Pengecer
Unggahan itu, menuai banyak reaksi dari berbagai netizen. Selain itu, juga banyak yang mempertanyakan lokasi dan harga penjualan tabung gas 3 kg berwarna pink tersebut.
“Pemerintah berbisnis sm rakyatnya…,” ungkap dayat wi di kolom komentar.
“Tujuannya kesini toh?,” akun lain @raihanaditya saat merespon postingan tersebut.
Baca Juga: Pertamina Buka Suara Soal Kecelakaan Truk Tangki yang Tewaskan Penumpang Motor di Madiun
Lalu benarkan Pertamina meluncurkan Bright Gas 3 Kg non subsidi berwarna pink?
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menepis kabar Pertamina akan mengeluarkan tabung Bright Gas elpiji 3 kg non subsidi.
"Informasi tersebut hoaks. Belum ada seperti itu," ujar Heppy mengutip Kompas.com, Minggu (2/2/2025).
Baca Juga: PHE TEJ Mulai On Stream Gas di Lapangan Sumber Merakurak Tuban
Menurut dia, Pertamina mengeluarkan elpiji Bright Gas yang tersedia dalam kemasan tabung 5,5 kg dan 12 kg.
Namun, Pertamina sempat meluncurkan tabung Bright Gas 3 kg pada awal Juli 2018, sebagai dari diversifikasi produknya. Itu pun hanya beredar di wilayah Jabodetabek dan Surabaya, Jawa Timur.
Baca Juga: Hadapi Penyesuaian HET, Pertamina Patra Niaga Jamin Stok LPG Aman
Penjualan elpiji 3kg non subsidi dilakukan selama enam bulan dengan strategi marketing dan distribusi untuk mengetahui sejauh mana produk ini diterima masyarakat.
Khusus di Jakarta, tersedia 3.500 tabung Bright Gas 3 kg yang didistribusikan dengan kisaran harga Rp 39.000-56.000 rupiah per tabung isi ulang.
Bila dibandingkan dengan gas melon, harga asli elpiji 3 kg bisa mencapai Rp 42.750 per tabung tanpa subisdi pada 2025.
Baca Juga: Penguatan Asta Cita Lewat MoU dengan Pertamina, Menteri ATR/BPN: Wajib Support, Jangan Menghambat
Namun, pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 30.000 per tabung sehingga harga elpiji 3 kg bersubsidi seharusnya Rp 12.750 per tabung di pasaran.
Keberadaan tabung gas elpiji 3 kg nonsubsidi dulu tersedia sebagai opsi bagi masyarakat yang mampu secara ekonomi dan bukan penerima LPG subsidi tapi ingin membeli elpiji 3 kg.
Meskipun sempat beredar, penjualan Bright Gas 3 kg nonsubsidi belum dilakukan dalam waktu dekat di seluruh Indonesia.
Tabung Bright Gas Sudah Ada Sejak 2018
Baca Juga: Gunakan Barcode Palsu, Polres Jombang Tangkap 3 Orang yang Bakal Timbun 8.000 Liter Solar Bersubsidi
Dari pantauan BANGSAONLINE.com di laman Pertamina, produk LPG Bright Gas kemasan 3 kg berwarna pink sudah ada sejak 2018.
Vice President Gas Domestic Pertamina saat itu, Kusnendar menjelaskan bahwa Bright Gas 3 kg memiliki ukuran yang sama dengan elpiji 3 bersubsidi.
Baca Juga: Warga Lamongan Sambut Positif Penerapan QR Code untuk Pertalite
Perbedaannya, hanya terletak pada produk yang dijual dengan harga pasar dan pilihan warna yang menarik.
Selain itu, tabung elpiji nonsubsidi ini dilengkapi dengan stiker hologram dan double spindle valve system sehingga lebih aman dan praktis.
Direktur Pemasaran Retail Pertamina kala itu, Mas’ud Khamid menjelaskan, Bright Gas 3 kg diluncurkan sebagai komitmen memberikan layanan bagi konsumen kelas menengah yang tidak menerima subsidi elpiji.
Baca Juga: Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi
“Seperti keluarga muda yang tinggal di kawasan apartemen membutuhkan tabung gas yang aman, ringan dengan ukuran tidak terlalu besar serta mudah dipindahkan,” ujar Mas’ud mencontohkan.
Adanya gas ini, membuat pengguna elpiji bersubsidi 3 kg benar-benar menerima haknya dengan pasokan gas cukup dan proses distribusi lancar.
Mas’ud menyebut, Pertamina sempat berencana mendistribusikan elpiji non subsidi secara bertahap di SPBU serta apartemen tertentu. Namun rencana ini sejak diluncurkan hingga saat ini belum terwujud. (rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News