
JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Polisi mengungkap kasus mutilasi yang mayatnya ditemukan di saluran irigasi persawahan Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, dan kepalanya ditemukan di tepian Sungai Konto, Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang.
Pelaku diketahui bernama, EF (38), warga Desa Plosogeneng, Kecamatan Jombang. Sedangkan korban, Agus Soleh (37), merupakan warga Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, Jombang.
Baca Juga: Identitas Mayat Tanpa Kepala di Jombang Temui Titik Terang
Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Sehendra, mengatakan bahwa penangkapan pelaku setelah polisi melakukan serangkaian penyelidikan baik dari para saksi maupun keterangan pihak keluarga korban.
"Ada keluarga yang melapor kehilangan anggota keluarganya. Dari ciri-ciri yang sudah di-share polisi itu ada kemiripan," ucapnya saat konferensi pers, Kamis 20/02/25.
"Setelah itu pihak keluarga mencoba menghubungi korban lewat telepon. Korban ber alasan berada di Bali. Namun, saat disuruh pulang korban tidak mau. Dan ternyata yang mengaku sebagai korban tadi adalah pelaku pembunuhan," imbuhnya.
Baca Juga: Aliansi Disabilitas Jombang Tuntut Perhatian dari Pemerintah Baru
Dari kecurigaan tersebut, lanjut Margono, pihaknya kemudian mengajukan tes DNA, baik dari sampel mayat dan juga sampel keluarga korban.
"Setelah hasil tes identik, kami kemudian mencari barang bukti berupa dusbook handphone milik korban," terangnya.
Polisi kemudian melakukan penyidikan lebih lanjut, dan akhirnya bisa mengamankan pelaku saat berada di rumahnya pada, Rabu (19/2/2025) sekira pukul 07:30 WIB.
Baca Juga: Minimalisir Angka Kejahatan, Polres Jombang Amankan 2.600 Miras Berbagai Merek
"Di rumah pelaku, kami mengamankan barang bukti barang bukti motor dan juga handphone milik korban," kata Margono.
Dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku, ia menjelaskan motif pembunuhan yang dilakukan secara keji ini karena sakit hati. Terjadi cekcok di antara mereka yang mengakibatkan kematian korban.
"Pelaku dan korban awalnya pesta minuman keras dan sangat banyak dikonsumsi sehingga tidak terkendali. Sehingga pada saat selesai minum, ada cekcok. Cekcok itulah yang menimbulkan perkelahian terlebih dahulu di TKP. Setelah perkelahian, ada pukulan keras di bagian kepala, korban ini langsung jatuh tanpa ada gerakan apapun," urai Margono.
Baca Juga: Pembunuh Perempuan yang Mayatnya Ditemukan Mengambang Ditangkap
Merasa tak puas, pelaku ini kembali ke rumahnya untuk mengambil alat pemotong kayu (sosrok), yang digunakan sehari-hari untuk bekerja.
"Setelah diambil kembali ke TKP, korban ini digeser mendekati aliran sungai setelah itu dilakukan eksekusi, pemotongan kepala di situ. Sehingga memang di TKP tidak ditemukan bercak darah, karena aliran sungai itu yang membawa aliran darah untuk tidak terlihat," ucap Margono.
Setelah dilakukan pemotongan kepala, ia menyebut pelaku membawanya dan dibuang di sungai Ngreco, Desa Sidomulyo, Megaluh.
Baca Juga: Warga Temukan Potongan Kepala Diduga Milik Mayat yang Ditemukan di Sawah Jombang
"Setelah membuang kepala, pelaku kembali lagi, untuk membuka baju dan juga celana, dan membungkus baju tersebut dengan alat yang dia gunakan dan dibuang di Sungai Dusun Beweh, Desa Ngogri, Megaluh," katanya.
Hingga saat ini, Margono menyatakan barang bukti senjata yang digunakan memotong kepala korban masih dalam pencarian.
"Pelaku dijerat dengan pasal 340, pasal 338, pasal 339, yang mana pelaku diancam hukuman mati atau paling lama 20 tahun," pungkasnya. (aan/mar)
Baca Juga: Pamit COD, Gadis di Jombang Ditemukan Meninggal Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News