
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sertijab atau serah terima jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri resmi dilaksanakan dalam rapat paripurna yang berlangsung pada hari ini, Rabu (5/3/2025).
Sertijab dilakukan dari Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, kepada Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, dan Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin. Sertijab yang digelar di Gedung DPRD Kota Kediri tersebut disaksikan langsung oleh Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak, dan pimpinan dewan.
Dalam sambutannya, Vinanda Prameswati mengungkapkan bahwa Kota Kediri merupakan kota tertua di Jawa Timur yang memiliki luas wilayah 67,2 kilometer persegi. Dibagi menjadi tiga kecamatan dengan jumlah penduduk 300.460 jiwa pada tahun 2024, Kota Kediri ini masih menjadi primadona.
Berada pada posisi yang cukup strategis, Kota Kediri dinilai sebagai penghubung dan transit para pengunjung dari berbagai daerah sekitar. Terlebih hadirnya Bandara Dhoho membuka peluang luas masuknya pengunjung ke Kota Tahu Kediri.
"Ada beberapa potensi di Kota Kediri. Ada pendidikan dan kesehatan. Lalu ekonomi, infrastruktur, dan budaya. Serta tata kelola dan pembangunan berkelanjutan," kata Vinanda.
Ia mengatakan, di antara peluang dan potensi yang dimiliki Kota Kediri tentu ada berbagai tantangan perkotaan yang perlu mendapatkan perhatian dan penanganan, di antaranya bidang kesehatan dan pendidikan, ekonomi dan lapangan kerja, pariwisata dan branding kota, tata kelola dan pengelolaan anggaran, lingkungan dan kesiapsiagaan, serta partisipasi publik dan layanan administrasi.
Pada kepemimpinan periode 2025-2030, Vinanda dan Qowimuddin Thoha mengusung visi 'Membangun Kota Kediri Yang Mapan, Kota Yang Maju, Agamis, Produktif, Aman dan Ngangeni'. Lalu dijabarkan ke dalam lima misi.
Pertama, meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi yang mendukung umkm, mendorong peran aktif koperasi, inovasi, peluasan lapangan pekerjaan dan peningkatan kualitas infrastruktur publik. Kedua, meningkatkan kerukunan antar umat beragama dan revitalisasi nilai gotong royong sebagai fondasi solidaritas masyarakat.
Ketiga, mewujudkan pembangunan sumber daya manusia yang inovatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, prestasi atlet, kesetaraan gender, perlindungan perempuan dan anak, penguatan peran perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas.
Keempat, meningkatkan tata kelola pemerintahan yang inovatif, responsif dan berintegritas untuk mewujudkan kenyamanan, keamanan, dan ketertiban masyarakat serta meningkatkan pelayanan publik. Kelima, mewujudkan kota yang berbudaya, rapi, tertata, tangguh terhadap bencana, dan menawan didukung dengan pariwisata yang ramah, mengesankan dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
"Membangun kota yang maju dan sejahtera membutuhkan langkah strategis yang memastikan seluruh aspek kehidupan masyarakat mendapat perhatian yang seimbang. Oleh karena itu dalam lima tahun ke depan, tujuh prioritas utama (Sapta Cita) akan menjadi fondasi dalam mengarahkan pembangunan kota," urai Vinanda.
Ia juga mengajak semua pihak untuk mewujudkan Kota Kediri yang MAPAN. Tantangan sebuah kota dapat diatasi dengan kolaborasi yang solid. Mbak Nanda mohon arahan kepada Wakil Gubernur untuk menjalankan roda pemerintahan guna selaras dengan Asta Cita dan Nawa Bhakti Satya.
"Saya juga sampaikan terima kasih kepada Ibu Zanariah telah memberikan wawasan dan pengalaman selama mengemban amanah. Mohon doa restu dan dukungan dari seluruh masyarakat untuk membersamai kami menjalankan amanah ini. Kami terbuka dengan masukan yang konstruktif guna membangun Kota Kediri semakin MAPAN," pungkasnya.
Sementara itu, Wagub Jatim menyebut Kota Kediri dalam satu posisi yang menentukan. PDRB-nya didominasi oleh industri pengolahan lebih dari 80 persen. Namun efek pengungkit harus terus didorong.
Pengembangan wilayah barat Sungai Brantas menjadi penting. Posisi Kota Kediri diperkuat dengan daya tarik ekonomi kreatif dan digital. Fungsi pariwisatanya juga harus didorong dan menjadi trendsetter.
Indeks Kota Kediri sudah baik, kemiskinan rendah, pengangguran rendah, dan IPMnya tinggi. Apabila dirasa masih ada yang missing link bisa dirumuskan dalam indikator yang konkrit.
Lalu untuk penyedia lapangan pekerjaan bukan pemerintah. Namun pemerintah dapat menyiapkan empat standar. Seperti, penyediaan infrastruktur yang baik, kemudahan perizinan, perbaikan kualitas SDM, serta menjaga keamanan dan kondusifitas.
"Kami optimis dengan pemerintahan yang baru ini. Karena melihat soliditas dari dewan, wali kota dan wakil wali kota serta dukungan forkopimda. Kalau ini konsisten terjaga kami optimis," ucap Wagub Jatim. (uji/mar)