BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Puluhan peserta tingkat sekolah menengah atas (SMA) dan masyakat umum di Bojonegoro mengikuti pawai budaya, Sabtu siang (3/10). Pawai budaya itu dalam rangka memperingati Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-338.
Kurang lebih sebanyak 64 peserta dari berbagai sekolah dan warga di Kabupaten Bojonegoro mulai pukul 10.00 WIB tadi berjalan menyusuri sejumlah jalan di kawasan kota. Para peserta menampilkan berbagai jenis ikon dan kesenian yang ada kota Ledre, seperti wisata kahyangan api, kayu jati Bojonegoro, pekerja migas asing, tari tenghul, kerajaan dan beberapa ikon lain yang ada di kota Ledre.
Baca Juga: Disnakkan Bojonegoro Pantau Kesehatan Hewan Kurban
Para peserta dalam menampilkan karyanya itu juga memberikan pesan moral kepada masyarakat yang melihat. Misalnya, dilarang melakukan pembalakan liar pohon jati di Bojonegoro, dilarang melakukan penambangan pasir ilegal di Bengawan Solo. Selain itu, ada peserta yang menggambarkan tentang warga asing yang sedang menjajah Bojonegoro melalui pengeboran minyak dan gas bumi (Migas).
"Dengan pawai budaya kita dapat menyimak, melihat dan mengetahui potensi-potensi serta sejarah-sejarah yang ada di Bojonegoro," ujar salah satu siswa SMA Negeri 3 Bojonegoro, Vivi.
Ia berharap pemerintah Bojonegoro rutin mengadakan kegiatan pawai budaya seperti ini, agar semua kalangan baik pelajar, wiraswasta serta masyarakat umum tahu, ikon apa saja yang ada di Bojonegoro. "Karena mayoritas para peserta mengangkat tema kesenian dan ikon yang di bumi Bojonegoro," paparnya.
Baca Juga: Pj Bupati Bojonegoro Serahkan SK Perpanjangan Jabatan Kades
Pantauan BANGSAONLINE.com di lapangan, sejak pagi ribuan masyarakat dari berbagai penjuru desa di Bojonegoro sudah memadati seputaran jalan di kota. Masyarakat menyaksikan dengan seksama hingga puluhan peserta habis. Meski terik matahari menyengat tak sedikit pun menyurutkan semangat masyarakat untuk menyaksikan pawai tahunan itu. (nur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News