
BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Meningkatnya angka kriminalitas di Bangkalan memicu aksi protes dari pemuda setempat. Puluhan massa yang tergabung dalam Pemuda Bangkalan Menggugat menggelar demo di depan Mapolres Bangkalan, Selasa (29/4/2025).
Mereka mendesak petugas untuk mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku kejahatan yang semakin marak.
"Bangkalan sudah menjadi sarang kriminalitas. Jika Kapolres, Kasatreskrim, dan Kasatintel tidak mampu mengungkap kasus, lebih baik mereka mengundurkan diri," kata M. Sultan Fuadi, koordinator aksi, dalam dialog dengan Kapolres Bangkalan.
Massa aksi juga menuntut perbaikan sistem dan kebijakan dalam penerapan strategi keamanan di Bangkalan.
Mereka juga menyebut, bahwa saat ini Bangkalan menjadi tempat berkumpulnya barang hasil curian. Untuk itu, massa meminta agar seluruh benda haram itu dikembalikan kepada korban.
Sebagai langkah konkret, mereka mendorong Polres Bangkalan segera membangun pos pemantauan di lokasi-lokasi rawan, serta memasang CCTV secara masif guna meningkatkan keamanan.
"Jika kejahatan masih meningkat ke depan, berarti kinerja Polres Bangkalan buruk. Kami meminta Kapolres AKBP Hendro Sukmono, termasuk Kasatreskrim, Kasatintel, untuk mundur secara terbuka karena kinerjanya yang buruk," ucap Sultan.
Sebelumnya, Koalisi Pemuda Bangkalan telah menggelar audiensi dengan pihak kepolisian terkait lemahnya penanganan kasus kriminalitas.
Imam Pantor, juru bicara massa aksi, mengungkapkan pihaknya meminta kepolisian bertindak cepat dalam menangkap para pelaku begal di Kecamatan Geger, serta meminimalisir peredaran narkoba.
Menanggapi tuntutan tersebut, Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan operasi di beberapa titik dan mengamankan 120 kendaraan, termasuk 20 kendaraan tanpa dokumen lengkap.
Sebagai bentuk komitmen dalam memberantas kejahatan, Polres Bangkalan juga membentuk Satgas Curanmor serta menangkap pelaku pembegalan terhadap seorang guru SD di Kecamatan Geger.
Hendro menyebut, pihaknya telah mengunjungi 18 polsek di Bangkalan untuk menemui tokoh masyarakat, lalu mengajak mereka berperan aktif dalam menjaga keamanan dengan tidak membeli kendaraan bodong.
"Kami patuh pada keputusan pimpinan dan siap menjalankan tugas serta tanggung jawab kami," kata Hendro. (uzi/mar)