
"Pemprov Jatim telah melakukan berbagai upaya untuk mengontrol inflasi selama Lebaran, termasuk meningkatkan produksi dan distribusi barang kebutuhan pokok, serta melakukan pengawasan harga," katanya.
"Bahkan atas kerja keras kita bersama ini, inflasi kita lebih rendah dari nasional yakni 1,17%," tambahnya.
Selain inflasi, nilai ekspor Jatim juga bergerak positif. Data BPS menunjukan, Jatim menjadi provinsi kedua dengan jumlah ekpor tertinggi mencapai 6.134,9 .
"Nilai ekspor kita juga naik 0,10% pada bulan Maret dibandingkan Februari 2025. Begitu juga impor kita pada periode yang sama naik 3,28%," katanya.
Hal serupa juga terjadi pada sektor pariwisata. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari Januari-Maret 2025 sebanyak 56.971. Angka ini menempatkan Jatim sebagai provinsi dengan kunjungan wisman terbanyak se-pulau Jawa.
"Alhamdulillah, pariwisata kita juga menunjukan tren positif. Karena Jatim menjadi destinasi wisata dengan kunjungan wisman terbanyak se-pulau Jawa. Ini merupakan kerja keras kita bersama," ucapnya.
Dengan adanya capaian-capaian tersebut, ia berharap sinergi dan kolaborasi terus ditingkatkan sehingga semangat Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara dapat terwujud.
"Kita berharap, prestasi ini menjadi mementum bagi kita untuk bersinergi bersama membangun Jatim jaya luar biasa menuju Gerbang Baru Nusantara," pungkasnya. (dev/van)