Narasi Jatim Gerbang Baru Nusantara Antarkan Biro Adpim Jatim Raih Penghargaan Nasional

Narasi Jatim Gerbang Baru Nusantara Antarkan Biro Adpim Jatim Raih Penghargaan Nasional

JAKARTA,BANGSAONLINE.com - Biro Administrasi Pimpinan (Biro Adpim) Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. 

Dalam ajang Indonesia DEI & ESG Awards (IDEAS) 2025, Biro Adpim meraih penghargaan kategori Program Komunikasi Berbasis Praktik Environmental, Social, and Governance (ESG) pada subkategori Sosial.

Yang lebih membanggakan, Biro Adpim Jatim menjadi satu-satunya instansi pemerintah daerah yang berhasil meraih penghargaan di ajang prestisius yang digelar di Menara Peninsula Hotel, Jakarta Barat, Kamis (19/6).

Di kategori yang sama selain Biro Adpim Jatim yang mendapat penghargaan diantaranya PT Pertamina, PT. PLN, PT. Antam, Sekretariat DPR RI, Dirjen Pajak Kemenkeu RI, IPB University, dan Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan.

Kepala Biro Adpim Jatim Pulung Chausar, mengungkapkan bahwa penghargaan tersebut diraih berkat program unggulan bertajuk 'Menarasikan Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara'. 

Yang mana slogan 'Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara' merupakan inisiasi dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Program 'Menarasikan Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara' ini menitikberatkan pada strategi komunikasi publik berbasis kolaborasi pentahelix yang melibatkan lima unsur yaitu pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas sosial, dan media. 

Kelima unsur ini dilibatkan dalam menyampaikan pesan pembangunan kepada masyarakat secara partisipatif dan berkelanjutan.

“Komunikasi yang inklusif dan berbasis nilai keberlanjutan adalah kunci membangun kepercayaan publik. Karena itu, kami menghadirkan narasi Jatim Gerbang Baru Nusantara yang digagas oleh Ibu Gubernur Khofifah bukan hanya sebagai slogan, tetapi sebagai gerakan bersama yang hidup dalam berbagai kanal komunikasi,” ungkap Pulung usai menerima penghargaan.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa komunikasi pemerintah saat ini tidak cukup hanya menyampaikan data dan program. Yang dibutuhkan adalah membangun keterlibatan dan kolaborasi komunitas.

Di sinilah pentingnya pendekatan pentahelix yang inklusif dan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).