Warga Bogen Surabaya Jadi Sasaran Amuk Massa Usai Nekat Rampok Warung Madura

Warga Bogen Surabaya Jadi Sasaran Amuk Massa Usai Nekat Rampok Warung Madura Pelaku saat dirawat di RS Bhayangkara

SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Seorang warga Bogen bernama FA (31) nekat merampok dengan menggunakan senjata tajam jenis katana pendek.

Namun, aksinya berhasil digagalkan warga, Minggu (18/5/2025) sekira pukul 00.30 WIB.

Kanit Reskrim Polsek Tambaksari Ipda Kusmono mengatakan, pelaku saat itu mencoba merampok toko sembako. Bahkan pelaku sempat menjadi sasaran amuk massa.

 "Benar kemarin telah menangkap pelaku bersenjata tajam yang mencoba merampok korban penjual sembako. Pelaku keturunan Tionghoa ini kini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim karena mengalami luka di kepala dan pipi,” ujarnya, Minggu (18/5/2025) siang.

Kusmono menuturkan, sebelum melancarkan aksinya, pelaku sekira pukul 00.15 WIB diketahui melintas di sekitaran Jl. Rangkah Gg. 2. Dari situlah, F menargetkan toko sembako madura yang dijaga oleh korban bernama Bugis.

“Pelaku ini bermula membeli beras dan gula, setelah dilayani oleh penjual dia mengeluarkan satjam dan menodongkannya. Menodongkan satjam itu juga meminta agar handphone korban di berikan. Dengan kondisi itu korban berteriak meminta tolong, menyebabkan korban ketakutan dan kabur mengunakan sepeda angin, dan korban dibantu penguna jalan mengejarnya,” ujar Kusmono.

Pelaku sempat mencoba melarikan diri. Namun, sekitar jarak 500m warga berhasil menangkap dan menghajar pelaku. Amuk massa reda setelah dihalau oleh anggota Polsek Tambaksari yang sedang patroli di Sekitaran Jl. Kapasan.

“Mobil patroli dan opsnal Reskrim segera mengamankan pelaku dan langsung kita bawa ke RS Bhyanhkara Pplda Jatim karena kondisinya bersimbah darah disekitar kepalanya. Selain itu sajam pelaku berhasil kita amankan,” bebernya.

Saat dikonfirmasi oleh Harian Bangsa, ibu FA yakni L (56) mengaku terkejut atas ulah anaknya tersebut.

sajam yang digunakan pelaku untuk merampok

 “Saya kaget anak saya kok seperti itu, meski tidak kerja jangan nekat seperti itu,” ujarnya dengan sedih.

FA merupakan bapak dari dua anak, beberapa tahun yang lalu pelaku ini mengalami PHK dari pekerjaan. Dimasa sulit itulah FA kerap berkelahi dengan istrinya karena ekonomi yang tidak menentu.

“Anak saya sudah cerai dengan istrinya, anak pertama ikut mantan yang kedua saya rawat. Selama mengangur itulah kerap bepergian tidak tentu arah sampai dia nekat melakukan hal nekat kemarin malam,” tambahnya dengan nada menyesal.

“Di Rumah putra saya itu ada stiker keluarga miskin namun sejak 2024 akhir putra saya tidak mendapatkan bantuan dan bingung. Saya tidak bisa membantu lebih hanya bisa membantu merawat anaknya saja,” pungkasnya (rus/van)