
SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Pemerintahan Desa Pajeruan, Kecamatan Kedungdung, kini resmi dijabat Syamsul Bahri sejak Sabtu (21/4/2025). Ia ditunjuk Pemkab Sampang sebagai penjabat (Pj) kepala desa.
Namun, kepemimpinannya mendapat kritik serius dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat. Pasalnya, Syamsul Bahri disebut tidak pernah berkantor di balai desa, dan diduga mendirikan kantor desa baru, serta menunjuk perangkat baru, yang memicu sorotan dari perangkat desa.
Ketua BPD Pajeruan, Syaiful Bahri, mengungkapkan bahwa keberadaan 2 kantor desa yang berbeda lokasi telah menimbulkan kebingungan di kalangan warga.
"Dua kantor desa yang berbeda lokasi ini dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakjelasan tentang mana kantor desa yang resmi. Semua ini disebabkan karena ketidakbecusan Pj Kepala Desa," ujarnya kepada BANGSAONLINE, Senin (20/5/2025).
Menurut dia, pendirian kantor desa yang baru diduga berkaitan dengan gengsi politik yang belum terselesaikan. Oleh karena itu, ia meminta agar Pj Kepala Desa Pajeruan menjalankan tugas sesuai dengan tupoksinya.
"Jika dua kantor desa memiliki fungsi yang berbeda, dapat menyebabkan tumpang tindih wewenang dan tanggung jawab. Kantor desa yang lama masih aktif perangkatnya, sementara kantor yang baru juga ada perangkatnya," cetusnya.
BPD Pajeruan mengingatkan agar Pj Kepala Desa tidak membuat keputusan sepihak yang dapat menimbulkan konflik berkepanjangan dan berdampak pada masyarakat.
"Perbedaan pendapat tentang siapa yang berhak membuat keputusan, dan mengelola desa dapat menyebabkan konflik. Semua ini harus dimusyawarahkan bersama, demi menjaga kondusivitas masyarakat Desa Pajeruan," ucapnya.
Sebagai pengawas kinerja Pj Kepala Desa, BPD memastikan akan melakukan pengawasan ketat guna mewujudkan pemerintahan desa yang transparan dan akuntabel.
"Kalau ini dibiarkan, bagaimana nasib Desa Pajeruan ke depan? Buktinya saja, masyarakat saat mengurus administrasi di balai desa yang lama tidak diakui oleh Plh Pj Kades, itu disampaikan di kantor Desa yang baru," kata Bahri.
Menanggapi hal tersebut, Plh Pj Kepala Desa Pajeruan, Siti Kamariyah, enggan berkomentar banyak terkait persoalan yang terjadi.
"Mohon maaf, saya bukan Pj-nya, cuma Plh selama Pj-nya menunaikan ibadah haji," tuturya singkat. (tam/mar)