
GRESIK, BANGSONLINE.com - Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gresik, Janoe Tegoeh Prasetijo, mengajak seluruh peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk memanfaatkan fitur skrining riwayat kesehatan yang tersedia di Aplikasi Mobile JKN.
Layanan ini diperuntukkan bagi peserta usia minimal 15 tahun dan cukup dilakukan setahun sekali.
“Skrining riwayat kesehatan ini konsepnya untuk mendeteksi secara dini potensi penyakit kronis yang seringkali menyerang seseorang tanpa dirasakan gejalanya. Dengan satu kali saja peserta melakukan skrining riwayat kesehatan, peserta sudah bisa mengetahui kondisi kesehatan masing-masing peserta,” terang Janoe, Jumat (13/6/2025).
Janoe menuturkan, hasil skrining riwayat kesehatan memberikan peluang lebih besar bagi peserta untuk melakukan pencegahan dan penanganan lebih awal.
Pasalnya, dengan hasil skrining tersebut, peserta dapat mengetahui risiko penyakit seperti diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik, hingga jantung.
“Jadi nanti dalam proses skrining peserta akan diarahkan untuk mengisi beberapa daftar pertanyaan data diri seperti seperti tinggi badan, berat badan, pendidikan terakhir, dan sejenisnya. Kemudian akan ada juga pertanyaan terkait kondisi diri, pola makan, dan riwayat kesehatan keluarga. Setelah mengisi semua pertanyaan, peserta akan diberikan informasi kondisi apakah berisiko terkena penyakit kronis dengan tingkatan rendah, sedang, atau tinggi,” paparnya.
Janoe menerangkan, untuk peserta dengan hasil risiko rendah, maka upaya yang harus dilakukan peserta antara lain menjaga pola hidup sehat, dan bisa melakukan konsultasi kesehatan dengan dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) melalui konsultasi aplikasi Mobile JKN atau datang langsung ke FKTP jika diperlukan.
Sedangkan jika hasilnya risiko sedang dan tinggi, maka peserta dapat melakukan konsultasi online terlebih dahulu dan jika diperlukan pemeriksaan lanjutan di FKTP.
“Dengan hasil skrining tersebut, peserta bisa dengan cepat mengambil langkah sehingga terhindar dari risiko yang lebih besar. Untuk cara melakukan skrining riwayat kesehatan ini juga sangat mudah, yakni bisa dilakukan melalui aplikasi Mobile JKN yang dapat diunduh melalui Play Store dan App Store atau Website BPJS Kesehatan,” ungkapnya.
Tak hanya bermanfaat bagi peserta, lanjut Janoe, data dari skrining ini juga berguna bagi FKTP untuk memahami kondisi pasien yang ditangani.
Hasil skrining akan menjadi dasar untuk memperkuat peran FKTP sebagai gerbang utama akses layanan kesehatan.
“Alur layanan di FKTP saat ini sudah terintegrasi dengan sistem skrining. Ketika peserta JKN datang berobat, petugas akan menanyakan apakah skrining sudah diisi. Jika sudah, peserta bisa langsung ke loket pendaftaran. Jika belum, mereka akan diberikan edukasi dan diarahkan untuk mengisi terlebih dahulu karena dengan data yang lebih lengkap, FKTP dapat mengoptimalkan upaya promotif dan preventif,” tuturnya.
Tak hanya itu, aplikasi Mobile JKN juga memudahkan peserta dalam urusan administrasi saat mengakses layanan kesehatan.
Salah satunya adalah fitur Kartu Indonesia Sehat (KIS) Digital yang dapat ditunjukkan langsung dari ponsel, menggantikan kartu fisik.
“Cukup tunjukkan KIS Digital di aplikasi, maka proses pendaftaran bisa langsung berjalan. Ini sangat membantu, terutama bagi peserta yang lupa membawa kartu,” jelas Janoe.
Manfaat skrining riwayat kesehatan ini telah dirasakan oleh salah satu peserta JKN asal Gresik, Maria Yovita (23). Bukan hanya dirasakan sendiri, namun juga oleh orang tuanya.
“Skrining ini menurut saya merupakan sebuah usaha untuk menjaga kesehatan kita dan keluarga. Begitu tahu ada fitur ini di Mobile JKN, tanpa ragu saya coba dan hasilnya menghilangkan kekhawatiran akan risiko terkena penyakit kronis. Tidak terkecuali untuk orang tua, yang mungkin lebih rentan terkena penyakit kronis tapi syukur kemarin saya dan orang tua saya hasilnya risiko rendah, sehingga kami cukup menjaga pola hidup lebih sehat,” tuturnya. (red)