
TEHERAN, BANGSAONLINE.com - Kecongkakan dan kebiadaban pemerintah Israel yang selama ini tak mengenal rasa kemanusiaan tampaknya akan segera berakhir di tangan Iran. Zionis Yahudi itu mulai kedodoran melawan serangan senjata Iran. Faktanya, baru berperang empat hari dengan Iran sudah banyak kota-kota utama Israel hancur diterjang rudal tentara Iran. Sebanyak 24 warga Israel tewas.
Bahkan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei berjanji di depan rakyatnya akan mengalahkan Israel. “Dengan izin Allah, Iran akan mengalahkan rezim zionis,” tegas Ayatullah Ali Khomeini ketika pidato bela sungkawa terhadap rakyat Iran yang menjadi korban serangan Israel.
Ayatollah Ali Khamenei menyatakan bahwa zionis Israel telah melakukan kesalahan besar. “Atas izin Allah, mereka (zionis Israel) akan bernasib mengenaskan,” kata Ali Khamenei.
Menurut Ayatollah, Iran tak akan membiarkan darah para syuhada mengalir sia-sia. “Bangsa Iran tak akan membiarkan darah syuhada tumpah sia-sia,” tegas Ayatollah sembari mengatakan bahwa militer Iran sedang bersiap-siap menyerang.
“Kita tak akan membiarkan mereka lolos setelah kejahatan besar ini,” kata Ayatullah Khamenei.
Seperti diberitakan media-media internasional, kota-kota utama Israel yang dihujani rudal Iran mengalami kerusakan parah. Kota-kota penting Israel yang luluh lantak itu antara lain Tel Aviv, Haifa, Bnei Brak dan Petah Tikva. Serangan mematikan itu jarang terjadi ketika Israel berperang melawan Palestina. Senjata dan canggih milik Iran tampaknya akan terus menghajar basis-basis vital Israel.
Waraga Israel pun panik. “Seluruh tempat perlindungan berguncang,” kata Shlomi Biton, warga Haifa yang bersembunyi bersama kelima anaknya.
Israel sekarang memang kena batunya. Serangan rudal Iran benar-benar mengancam hidup mereka.
Dilansir berbagai media internasional, Ido, seorang mahasiswa menggambarkan terjadinya kekacauan ketika rudal Iran menghantam rumahnya.
“Ada 12 sampai 13 anak kecil di tempat perlindungan, semuanya menjerit ketakutan,” tutur Ido.
Serangan Iran terhadap Israel itu adalah balasan terhadap terhadap agresi militer yang menewaskan 224 warga Iran. Diantara yang menjadi korban adalah ilmuwan nuklir dan warga sipil.
Israel juga menyerang rumah sakit di Kermansyah. Karena itu Kementerian luar negeri Iran mengecam sebagai kejahatan perang.
Banyak warga Iran yang melarikan diri. Tapi ada juga yang bertahan saat Israel menyerang Iran. Serangan Israel sejak Jumat (13/6/2025) itu menargetkan tempat-tempat vital, terutama fasilitas nuklir. Antara lain, Natanz, Fordow dan Isfahan. Tempat-tempat itu merupakan bagian dari jaringan pengayaan uranium Iran yang selama ini diawasi oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Namun para analis dan lembaga internasional mengatakan bahwa serangan Israel itu belum bisa menghentikan laju program nuklir Iran. Israel mengklaim bahwa serangan itu dilakukan untuk menghentikan potensi Iran mengembangkan senjata nuklir. Namun Iran membantah mengembangkan senjata nuklir.
Para ahli nuklir – seperti dilansir Agence France-Presse – menyebut bahwa dampak serangan ini bersifat taktis dan terbatas. Iran selama ini mengembangkan infrastruktur nuklir bawah tanah dengan sistem keamanan yang berlapis.
Perdana Menteri Israel Banjamin Netanyahu terang-terangan mengaku dibantu Amerika Serikat (AS) menyerang Iran. Namun Presiden AS Donald Tump yang dikenal sebagai pembela Yahudi itu sampai hari ini tak mau terus terang.
Donald Trump kini sedang mengalami dilema besar. Pada satu sisi ia merupakan sekutu setia zionis Israel. Pada sisi lain ia akan berhadapan dengan China jika membantu Israel. Apalagi sikap China semakin jelas. Memihak Iran. Bahkan Perdana Menteri China Xi Jinping bersuara keras ketika Israel menyerang Iran. Menurut Jinping, Israel telah melanggar kedaulatan negara Iran. Jinping memang telah lama menjalin hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Iran. Bahkan China disebut menyuplai senjata ke Iran.