
"TC kita tiga sampai satu bulan sebelum ajang Porprov ini," bebernya.
Menurutnya, para atlet berkuda menjalani latihan rutin enam hari dalam sepekan untuk membangun kekompakan dengan kudanya. Hari Minggu dijadikan hari istirahat agar stamina tetap terjaga dan kondisi fisik prima saat bertanding.
Selain itu, lanjutnya, faktor kesiapan lintasan juga menjadi perhitungan. Meski berbeda dengan jalur standar sebelumnya di Sidoarjo, lintasan pacuan di Pikatan tetap memenuhi standar kompetisi.
"Dengan lintasan 700 meter tetapi secara fasilitas dan kondisi lapangan kita akui di sini sudah cukup standart, dan joki kemarin pas dikumpulkan juga puas," ucapnya.
Febiantono juga menyampaikan bahwa setelah Porprov ini, para atlet akan langsung kembali berlatih untuk menjaga performa kuda dan joki.
Sebab, kata dia, keberhasilan ini tidak boleh membuat lengah karena ke depan tantangan akan semakin berat.
Sementara itu, Ketua KONI Kabupaten Kediri, Hakim Rahmadsyah Parnata memberikan apresiasi tinggi atas prestasi gemilang Pordasi.
Dia menilai pencapaian ini menjadi bukti bahwa pembinaan atlet berkuda di Kediri berjalan dalam jalur yang benar.
"Selamat untuk seluruh atlet dan tim Pordasi. Prestasi ini luar biasa. Juara umum dengan 13 medali tentu menjadi kebanggaan besar untuk masyarakat Kabupaten Kediri. Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi cabor lain agar terus berprestasi," kata Hakim. (uji).