Terkait Kerusuhan di Aceh, Ansor Tuban Imbau Masyarakat tak Terprovokasi

Terkait Kerusuhan di Aceh, Ansor Tuban Imbau Masyarakat tak Terprovokasi Ketua PC GP Ansor Tuban, Syafiq Sauqi. foto: suwandi/BANGSAONLINE

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Gerakan Pemuda (GP) Tuban mengecam aksi anarkis pembakaran tempat ibadah gereja yang terjadi di Desa Sukamakmur, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh hingga menimbulkan korban jiwa, Selasa (13/10).

Terkait kerusuhan tersebut, Tuban mengimbau kepada anggota dan masyarakat agar tidak terprovokasi dengan isu yang mengatasnamakan agama, ras dan suku. Hal ini seperti diungkapkan Ketua PC GP Tuban, H. Syafiq Syauqi, Lc. Syauqi mengungkapkan, apapun bentuk kerusuhan dengan aksi main hakim sendiri merupakan perbuatan yang tidak dibenarkan oleh hukum.

“Kejadian tersebut sangat disayangkan, yang pasti Islam bukan agama yang mengajarkan kekerasan. Islam adalah agama akhlak. Islam agama yang diturunkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam, sebagaimana dalam Al-Quran Surat An-Nahl 125,” ungkap Syauqi BANGSAONLINE.com, Rabu, (14/10) sore.

Menurutnya, kekerasan yang terjadi di Aceh kali ini menambah catatan aksi intoleransi di negara Indonesia. Bahkan, termasuk pelanggaran hak warga negara yang dijamin konstitusi, yakni hak untuk menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing yang ada di negeri ini.

Selain itu, kata Syauqi, kekerasan tersebut juga menunjukkan masih terlalu banyak kebencian dan ketidakmampuan untuk hidup bersama dalam perbedaan. Oleh sebab itu, kepada aparat supaya bertindak persuasif dan melakukan mediasi dengan mengedepankan prinsip-prinsip yang ada di negara Indonesia.

“Penegak hukum harus tegas, adil dan mengedepankan ahlakul kharimah,” tutur pria kelahiran Jombang ini.

Pria yang juga menantu Bupati Tuban ini mengimbau agar pengurus dan anggota maupun masyarakat Tuban tidak terprovokasi pada kerusuhan tersebut. Selain itu, ia meminta agar warga saling menjaga diri, menjaga toleransi dan tidak terpancing melakukan kekerasan yang akan mengakibatkan perpecahan, kekacauan, kerusuhan, dan konflik horisontal yang merugikan masyarakat.

“Marilah kita mengedepankan nilai keadilan dan kedamaian, agar tidak timbul perpecahan sesama bangsa. Terpenting selalu mengedepankan dialog apabila setiap ada konflik, bukan mengandalkan kekerasan fisik,” tutup Syafiq. (wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO