Serapan Anggaran Pemkot Surabaya Tembus 50% dan Fisik 70%, SMC: Itu Bukan Hasil Kinerja Pj Wali Kota

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Jika ada yang mengatakan bahwa kurang dari satu bulan menjabat sebagai Pj Wali kota Surabaya, Nurwiyatno berhasil menggenjot serapan anggaran SKPD hingga tembus 50% dan fisik 70 %, tentu anggapan ini salah besar. Karena biasanya puncak serapan anggaran APBD memang dimulai pada bulan Oktober-Desember, alias akhir tahun.

Ditemui usai sidang paripurna Pengesahan APBDP 2015, Pj Wali kota Surabaya, Nurwiyatno menegaskan, sampai dengan minggu pertama September, SKPD di telah melakukan serapan sampai 50 persen.

Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024

Sementara progress fisik sudah mencapai 60 sampai 75 persen. ”Per minggu kemarin serapan anggaran sudah mencapai 50 persen. Sementara untuk fisiknya berrvariasi antara 60 persen sampai 75 persen,” terangnya.

Memang ada benarnya, jika pada posisi di akhir masa jabatan Wali kota Tri Rismaharini hanya pada kisaran 35 persen. Artinya terjadi kenaikan serapan anggaran sampai 15 persen sampai kurang sebulan pemerintahan Nurwiyatno.

Namun bukan berarti bisa diklaim begitu saja sebagai keberhasilan Nurwiyatno sebagai Pj Walikota, karena kondisi ini memang sudah disampaikan oleh Risma jelang akhir masa jabatan, dan kejadian ini telah berlangsung setiap tahun.

Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional

Ironinya lagi, mantan kepala Inspektorat Wilayah Provinsi Jatim ini juga dengan percaya diri mengatakan jika naiknya nilai serapan dengan jumlah yang dianggap fantastis ini karena dirinya melakukan monitoring dan evaluasi hampir setiap hari. Nurwiyatno mengaku bisa memberi kebijakan taktis bagi SKPD untuk menyelesaikan pekerjaannya.

“Selain evaluasi setiap hari Senin, saya selalu melakukan monev pada semua SKPD via telepon maupun WA (Whatsapp,red). Dari situ memuanya bisa dikontrol dan kita bisa saling berkomunikasi. Mana yang kurang langsung taktisnya bagaimana menyelesaikan,” ujarnya.

Tentu saja adalah hal yang sangat mustahil, jika hanya dengan melakukan monitoring dalam setiap harinya, Nurwiyatno bisa dengan cepat menggenjot angka serapan APBD Kota Surabaya. Apalagi terhadap serapan yang berkaitan dengan proyek fisik.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis

Menanggapi kabar ini, Lasiono SIP, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Penelitian Sonar Media Consultant (SMC), mengatakan jika harusnya Pj Wali Kota Surabaya secara jantan mengakui jika naiknya penyerapan APBD Kota Surabaya 2015 bukan karena kinerjanya, tetapi hanya meneruskan kepemimpinan sebelumnya.

“Jangan jumawa begitulah, jangan bohong, lha wong belum genap satu bulan kok sudah berani klaim keberhasilan. Memangnya apa yang sudah dilakukan selama ini kecuali hanya kegiatan perkenalan dan pertemuan. Akui saja jika naiknya serapan itu memang kinerja Risma,” protesnya. (yul/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO