Kapolres Kediri Sowan ke Pesantren Jati Diri Bangsa dan Situs Persada Soekarno

Kapolres Kediri Sowan ke Pesantren Jati Diri Bangsa dan Situs Persada Soekarno Kapolres Kediri dan jajaran bersama keluarga Ndelem Pojok. Foto: Ist

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kapolres Kediri, AKBP Bramastyo Priaji, melakukan kunjungan silaturahmi ke Pesantren Jati Diri Bangsa Indonesia Merajut Perdamaian Nusantara dan Situs Persada Soekarno di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Jumat (1/8/2025). 

Kunjungan berlangsung hangat usai salat Jumat, disambut oleh jajaran pengurus pesantren dan pengelola situs sejarah tersebut.

Selain bersilaturahmi, Kapolres Kediri bersama rombongan juga meninjau program ketahanan pangan mandiri pesantren yang pernah menjadi percontohan di Jawa Timur.

Ketua Pesantren Jati Diri Bangsa Indonesia, RM Suharjono, menyatakan pertemuan dengan Kapolres Kediri membahas sejumlah hal penting, termasuk persiapan agenda budaya Ruwatan Negara yang akan digelar pada 18 Agustus mendatang.

“Kami berbicara banyak hal, mulai dari pesantren kebangsaan yang menanamkan kesadaran berbangsa dan bernegara, ketahanan pangan, hingga persiapan Ruwatan Negara pada 18 Agustus nanti,” ujarnya.

Sejak 2018, ia menyebut Situs Persada Soekarno rutin menggelar 2 agenda tahunan, yakni tasyakuran Hari Kemerdekaan RI setiap 17 Agustus, dan tasyakuran berdirinya Negara Republik Indonesia setiap 18 Agustus. 

Kedua acara itu diisi dengan doa dan kegiatan budaya sebagai bentuk syukur atas kemerdekaan dan berdirinya negara.

Ketua Harian Situs Persada Soekarno, Kushartono, menyatakan bahwa AKBP Bramastyo Priaji yang baru menjabat sebagai Kapolres Kediri menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan Ruwatan Negara tahun ini.

"Peran kepolisian sangat penting karena agenda tersebut akan menampilkan prosesi sakral Ruwatan Wayang Gandrung," katanya.

Prosesi tersebut mengharuskan seluruh peralatan gamelan dan wayang dipikul dari Desa Pagung, Kecamatan Semen, di lereng Gunung Wilis menuju Desa Pojok, Kecamatan Wates. Jarak tempuh sekitar 40 kilometer dilakukan dengan berjalan kaki selama kurang lebih 12 jam.

"Seluruh peralatan tidak diperbolehkan diangkut kendaraan, sehingga membutuhkan pengawalan dan koordinasi yang baik dengan pihak kepolisian," ucap Kushartono.

Ia juga menegaskan, Situs Ndalem Pojok konsisten menggelar dua tasyakuran tersebut sejak 2018, dan pihaknya bersyukur atas dukungan Kapolres Kediri dalam menyukseskan Ruwatan Negara tahun ini.

"Kunjungan Kapolres Kediri yang berlangsung hampir dua jam lebih itu, mencerminkan hubungan hangat antara aparat kepolisian, pesantren, dan penggiat sejarah, sekaligus menegaskan semangat kebersamaan dalam menjaga warisan budaya serta persatuan bangsa," pungkasnya. (uji/mar)