KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Komoditas kedelai masih menggantungkan produk impor, karenakan hasil bumi kedelai di Nusantara masih minim. Apalagi daya serap komoditas kedelai sangat tinggi, karena banyaknya industri rumah tangga pembuat tahu dan tempe di Kediri.
Peningkatan produksi kedelai yang signifikan walau masih belum memenuhi ketercukupan serapan kedelai perlu diacungi jempol. Koramil 0809/06-Mojo mengajak para petani kedelai turut ambil bagian dalam panen raya kedelai di Desa Ploso Kecamatan Mojo, selama 3 hari ini.
Baca Juga: Banjir Banyakan Seret 3 Kendaraan, BPBD Kabupaten Kediri Siapkan Dapur Umum
“Panen Raya di Desa Ploso kami bagi 3 gelombang, karena lahan tanaman kedelai di Desa Ploso sangat luas. Barusan Pak Danramil Mojo sanggup mengerahkan anggotanya membantu sepenuhnya,” kata Imam Widodo Santoso, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kediri.
Lahan kedelai seluas 42 hektar siap panen itupun dipantau langsung Komandan Koramil Mojo Kediri, Kapten Inf Supriyadi, bersama Kepala Dinas Pertanian, Widodo Imam Santoso, BPP Kecamatan Mojo Ir. Suyitno, Mantri Pertanian Mojo, Ir. Bambang P. serta Kepala Desa Ploso Seger Pamuji.
Selanjutnya, pihak Koramil Mojo sendiri juga memiliki agenda yang juga harus ditepati janjinya, yaitu penggarukan (pembersihan) lahan pertanian padi hari Kamis ke depan. Sehingga idealnya, dalam 3 hari kedepan harus sudah selesai semuanya,” ujar Danramil Mojo, Kapten Inf Supriyadi.
Baca Juga: Haul ke-15 Gus Dur, Pisahkan Polri dari TNI untuk Tegakkan Demokrasi, Bukan Jadi Alat Kekuasaan
Menurut Danramil, temu wicara dan industri hilir petani kedelai di Desa Ploso beberapa hari lalu dilangsungkan juga menindaklanjuti langkah strategis pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pertanian, untuk mendorong kedelai lokal jadi komoditas utama, mengurangi kecenderungan impor kedelai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News