DP3AP2KB Kota Kediri Kembali Gelar Mini Lokakarya: Tes Kesehatan Catin untuk Cegah Stunting

DP3AP2KB Kota Kediri Kembali Gelar Mini Lokakarya: Tes Kesehatan Catin untuk Cegah Stunting Lokakarya Stunting di Kecamatan Kota. (Ist)

KOTA KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Kediri kembali menyelenggarakan Mini Lokakarya Stunting Tingkat Kecamatan Kamis, (21/8/2025).

Kegiatan Mini Lokakarya Stunting ini merupakan bagian dari pelaksanaan Kegiatan Program Bangga Kencana dengan salah satu fokus utamanya yakni pencegahan stunting.

Kecamatan Kota menjadi lokus terakhir dan penutup kegiatan Mini Lokakarya tingkat kecamatan. Sebelumnya kegiatan serupa juga telah digelar di Kecamatan Mojoroto dan Kecamatan Pesantren. 

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah koordinasi dan menjaring aspirasi lintas sektor serta meningkatkan kesadaran dan kerjasama antar pihak terkait dalam menangani masalah stunting di tingkat kecamatan.

Dalam arahannya, Arief Cholisudin Yuswanto, Kepala DP3AP2KB Kota Kediri menyampaikan pencegahan stunting dapat diawali dari pemeriksaan kepada calon pengantin meliputi kesehatan reproduksi baik bagi calon pengantin perempuan dan laki-laki. 

Setelah mengikuti tes kesehatan, calon pengantin akan mendapatkan Sertifikat Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) sebagai persyaratan untuk mendapatkan Formulir N1.

“Tes kesehatan bagi catin dan pencatatan di Elsimil ini penting untuk pendampingan mereka selama menjadi pasangan usia subur karena dikhawatirkan salah satu calon pengantin atau bahkan dua-duanya memiliki penyakit menular,” jelasnya.

Cholis menambahkan data dari DP3AP2KB menunjukkan jumlah catin di KUA Kecamatan Kota selama 7 bulan yakni Januari hingga Juli menunjukkan angka 474 pasangan. Sedangkan data yang didampingi oleh Tim Penggerak Keluarga (TPK) hanya 130 pasangan.

“TPK ini koordinasinya dengan petugas Program Penanganan dan Pencegahan Stunting (P3NK) masih belum maksimal, kaitanya dengan informasi adanya catin. Untuk itu saya berharap koordinasi antara petugas P3NK dan TPK bisa lebih makasimal sehingga catin bisa memperoleh informasi apa saja dari TPK,” ujarnya.

Ke depan Cholis juga menekankan akan melihat komitmen dari petugas P3NK dan berpesan agar Elsimil dimasukkan dalam standar pelayanan N-1.

Sementara itu, Camat Kota Bagus Hermawan Apriyanto mengatakan ada beberapa hal yang saat ini menjadi perhatian, terlebih di wilayah Puskesmas Balowerti yang mencakup Kelurahan Ngadirejo, Dandangan, Balowerti, Pocanan dan Semampir.

Hal ini karena di wilayah tersebut terjadi kenaikan angka stunting dimana pada bulan Juli 2025 tercatat jumlah balita stunting sebanyak 59 anak.

“Nanti kita bersama-sama mencermati angka ini apakah dari angka tersebut ada balita yang sudah terbebas dari stunting atau ada penderita stunting baru,” jelasnya.

Dilanjutkannya Bangga Kencana merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga Indonesia dan mewujudkan keluarga yang sehat, sejahtera dan berencana.

“Mini Lokakarya ini membahas pilar Bangga Kencana sehingga peserta dapat mengetahui informasi dan langkah apa yang harus dilakukan. Dengan begitu diharapkan angka stunting bisa menurun dengan signifikan dan anak yang menderita stunting bisa terbebas sebelum usia 5 tahun sehingga kita memiliki generasi yang siap menyambut Indonesia Emas tahun 2045,” pungkasnya.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi yang diisi narasumber dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri, DP3AP2KB dan Puskesmas Korwilut Setonopande.

Kegiatan dihadiri pula oleh perwakilan dari Dinas Kesehatan, Petugas P3NK Kelurahan Se-Kecamatan Kota, Koordinator TPK Kelurahan se-Kecamatan Kota, Ketua TP PKK Kecamatan Kota, Kepala Puskesmas dan Ahli Gizi Wilayah Kecamatan Kota dan PKB se-Kecamatan Kota. (uji/van)