
JEMBER, BANGSAONLINE.com - Pemkab Jember kembali menggelar program 'Bupati Ngantor di Desa dan Kelurahan' atau yang dikenal dengan sebutan Bunga Desaku. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada 29-30 Agustus 2025 di Kecamatan Arjasa.
Selama 2 hari pelaksanaan, Bupati Jember, Muhammad Fawait, bersama jajaran perangkat daerah akan melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan memperkuat interaksi langsung antara pemerintah dan masyarakat.
Program ini juga menjadi sarana untuk mempermudah akses pelayanan publik serta menyerap aspirasi warga secara langsung.
Beragam layanan publik disiapkan untuk masyarakat, mulai dari pasar murah, pengobatan gratis, bantuan pengurusan izin usaha, layanan administrasi kependudukan, hingga perpustakaan keliling.
Tak hanya itu, tersedia pula fasilitas untuk pengajuan bantuan sosial, pendaftaran BPJS, serta informasi dan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Gus Fawait juga dijadwalkan melakukan kunjungan lapangan sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi masyarakat.
Ia akan berdialog dengan guru ngaji, menjenguk pasien di fasilitas kesehatan, menggelar layanan kesehatan hewan, serta bertemu langsung dengan pengurus RT/RW. Selain itu, akan diserahkan santunan kepada anak yatim, bantuan bagi fakir miskin dan kelompok rentan, serta pelaksanaan apel kebangsaan.
Menurut Adi Wijaya, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Jember, program ini bertujuan mempererat hubungan antara pemerintah kabupaten dengan masyarakat serta aparatur pemerintah di tingkat lokal.
“Fokus utamanya adalah menyosialisasikan berbagai program unggulan dari Gus Bupati kepada masyarakat,” ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya masukan langsung dari warga yang nantinya dapat segera ditindaklanjuti oleh Bupati maupun organisasi perangkat daerah (OPD) yang terlibat.
Pemilihan Kecamatan Arjasa sebagai lokasi pelaksanaan didasarkan pada potensi ekonomi dan pariwisata yang dimilikinya.
“Arjasa punya potensi besar, termasuk wisata Rembangan yang bisa dikembangkan lebih lanjut,” katanya.
Adi berharap, program ini berjalan efektif sehingga masyarakat dapat menyampaikan kebutuhan dan harapan secara langsung kepada bupati, sekaligus memberikan ruang bagi pemerintah daerah untuk menyampaikan program-program prioritas secara nyata di lapangan. (nga/yud/mar)