DPRD Bojonegoro Minta Pabrikan Rokok Segera Serap Tembakau Petani

DPRD Bojonegoro Minta Pabrikan Rokok Segera Serap Tembakau Petani Petani di Bojonegoro sedang menjemur tembakau yang sudah dirajang.

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - DPRD Bojonegoro meminta pabrikan rokok segera menyerap tembakau milik petani. Permintaan ini disampaikan Lasuri, Wakil Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro, menyikapi harga tembakau rajang kering yang turun karena kerap diguyur hujan.

"(Serapan tembakau petani) Itu untuk menjaga agar harga tembakau tak semakin turun. Artinya jika petani segera menjual tembakau, kerugian tak terlalu besar," ujar Lasuri.

Menurutnya, sejauh ini harga tembakau masih tergolong stabil meski turun dari Rp46 ribu menjadi Rp36 ribu per kilogram (kg). Ia membandingkan tahun 2021, di mana harga tembakau rajang kering anjlok di harga Rp24 ribu per kg.

"Pada tahun tersebut juga terdapat fenomena kemarau basah. Meski sudah memasuki kemarau, tapi hujan masih mengguyur," ujarnya, Minggu (31/8/2025).

Lasuri juga mendorong Pemerintah Kabupaten Pemkab Bojonegoro berkoordinasi dengan pabrik, agar segera melakukan serapan terhadap tembakau petani.

"Pemkab segera koordinasi dengan pabrikan untuk lakukan serapan. Kalau harga semakin turun karena kualitas daun rendah, yang rugi petani," jelasnya.

Sementara Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro mengklaim petani masih untung meski harga tembakau kin turun jadi Rp36 ribu per kilogram (kg).

"Harga tembakau memang turun, namun petani menyatakan masih untung. Meski hasil panen berkurang," kata Pengawas Mutu Hasil Pertanian (PMHP) Ahli Muda Subkor Tanaman Perkebunan DKPP Bojonegoro, Bambang Wahyudi.

Dia mengatakan, petani tembakau sudah pintar dengan segera menjual hasil panennya meski harga saat ini belum stabil. Sebab apabila menunda menjual hasil panen, dikhawatirkan harga akan semakin turun.

"Karena kondisi cuaca sangat tidak menentu. Hujan kerap mengguyur wilayah Bojonegoro, jadi segera memanen dan menjualnya," katanya.

Menurut Yudi, DKPP sudah meminta pabrikan rokok untuk melakukan penyerapan tembakau di tingkat petani. Tentu harga sesuai dengan kondisi kualitas tembakau.

"Kami sudah koordinasi dengan pabrikan untuk lakukan serapan," tandasnya. (jku/rev)