Nepal Rusuh, Istri Eks Perdana Menteri Tewas Dibakar, Menkeu Ditelanjangi, Menlu Dikeroyok Massa

Nepal Rusuh, Istri Eks Perdana Menteri Tewas Dibakar, Menkeu Ditelanjangi, Menlu Dikeroyok Massa Massa aksi unjuk rasa Nepal membakar gedung pemerintahan Nepal (Foto: AFP/PRABIN RANABHAT?Detik.com)

KATHMANDU, BANGSAONLINE.COM – Negara Nepal dilanda amuk massa yang sangat mengerikan. Negara yang terletak di antara India dan Tiongkok itu dilanda demosntrasi besar-besaran setelah kondisi ekonominya memburuk. Kemarahan massa itu dipicu oleh kebijakan pemerintah Nepal yang memblokir akses media sosial, seperti Facebook, X dan YouTube.

Selain itu juga dipicu oleh flexing atau pamer kekayaan dan kemewahan yang dilakukan anak-anak pejabat tinggi negara dan politisi. Sementara anak-anak muda yang lain kesulitan mencari pekerjaan.

Yang menarik, demonstrasi besar-besaran yang berujung kerusuhan itu dilakukan anak-anak muda GenZ, yaitu generasi muda yang lahir pada akhir 1990-an hingga awal 2010-an. Yang berarti mereka sekarang berusia antara 13 tahun hingga 28 tahun.

BACA JUGA:

Generasi GenZ ini juga dikenal dengan sebutan generasi digital natives atau penghuni dunia maya karena mereka tumbuh dengan internet dan teknologi sejak kecil.

Mengutip laman Newsweek, Rabu (10/9/2025), mereka melakukan pembakaran sejumlah rumah pejabat tinggi negara Nepal, termasuk rumah mantan Perdana Menteri (PM) Nepal Jhalanath Khanal. Bahkan istri PM Jhalanath Khanal yang bernama Rajyalaxmi Chitrakar tewas terpanggang api akibat rumahnya dibakar massa yang terdiri dari anak-anak muda. Dalam laporan media Rajyalaxmi Chitrakar tewas setelah terbakar hidup-hidup ketika rumahnya dibakar warga yang marah.

Selain rumah mantan PM Nepal Jhalanath Khanal yang dibakar, massa juga membakar rumah Menteri Keuangan (Menkeu) Nepal Bishu Paudel. Bahkan mereka tidak hanya membakar rumahnya tapi mereka memukuli dan menghajar Menkeu Bishu Paudel. Pria 65 tahun itu, dilaporkan terekam kamera dikejar-kejar di jalan, ditendang dan ditelanjangi lalu dicebur kanke sungai.

Mengutip laman Times of India dan NDTV World, ditunjukkan dalam sebuah rekaman bagaimana Menteri Keuangan Paudel, terlihat berlari di jalanan Kathmandu, diikuti puluhan orang. Seorang pengunjuk rasa muda, dari arah berlawanan, melompat dan menendang sang menteri hingga terjatuh, yang kemudian kehilangan keseimbangan dan menabrak tembok merah bahkan jatuh ke tanah.

Hal ini juga dimuat laman The Indian Express, dikutip Rabu (10/9/2025).

Sementara itu, dalam sebuah video lain di media sosial, dilaporkan pula bagaimana pria yang diyakini sebagai Paudel diseret di sepanjang jalan oleh massa yang menangkapnya. Ia kemudian ditelanjangi dan hanya memakai pakaian dalam.

Video lain dimuat laman RT India, juga menunjukkan bagaimana ia masuk ke sungai. Massa mengelilinginya yang hanya menggunakan pakaian dalam.

Nasib naas juga dialami Menteri Luar Negeri (Menlu) Nepal Arzu Rana Deuba. Anak-anak muda menyerang rumahnya sekaligus memukuli Menlu Nepal tersebut. Dalam video yang beredar luas, Arzu terlihat mengusap darah dari wajahnya ketika dikerubungi pengunjuk rasa yang merekam momen itu, sebelum kemudian ditendang dari belakang dan dipukul di wajah oleh massa yang berhasil menerobos masuk ke kediamannya.

Dilansir CNN, kerusuhan ini pecah setelah unjuk rasa yang dipimpin anak muda Nepal menentang korupsi, nepotisme, dan pemblokiran media sosial berubah menjadi aksi brutal.

Spanduk dengan tulisan "Tutup korupsi, bukan media sosial", "Unban social media", hingga "Youths against corruption" memenuhi jalanan ibu kota. Sedangkan media sosial dibanjiri tagar #NepoKid, #NepoBabies, dan #PoliticiansNepoBabyNepal yang menyindir gaya hidup mewah anak-anak politikus.

Hingga kini, protes yang dimulai sejak Senin (8/9) lalu telah menewaskan sedikitnya 21 orang dan melukai lebih dari 300 orang.

Sayangnya laman-laman itu tidak bisa mengonfirmasi video tersebut. Hingga berita diturunkan pemerintah Nepal juga belum memberikan konfirmasi.

Unjuk rasa berdarah di Nepal terus memakan korban jiwa. Istri salah satu mantan Perdana Menteri (PM) Nepal tewas pada Selasa (9/9) waktu setempat, setelah para demonstran membakar rumahnya di ibu kota Kathmandu.

Rajyalaxmi Chitrakar, yang merupakan istri dari mantan PM Jhalanath Khanal, seperti dilansir NDTV, Rabu (10/9/2025), tewas setelah terjebak di dalam rumahnya yang dibakar oleh para demonstran pada Selasa (9/9) waktu setempat. Khanal menjabat PM Nepal selama enam bulan pada tahun 2011 lalu.

Insiden mematikan itu terjadi di kediaman Khanal dan istrinya di area Dallu ibu kota Kathmandu, saat unjuk rasa ricuh berlangsung.

Chitrakar, menurut pihak keluarga, dilarikan ke Rumah Sakit Khusus Luka Bakar Kirtipur. Namun dia meninggal dunia saat menjalani perawatan medis. Tidak diketahui keberadaan atau kondisi Khanal usai rumahnya dibakar para demonstran.

Rumah Khanal dan Chitrakar turut menjadi sasaran kemarahan demonstran, yang dipimpin oleh Gen Z di Nepal, yang memprotes pemblokiran akses media sosial, seperti Facebook, X dan YouTube, di negara tersebut. Pemblokiran dilakukan karena perusahaan media sosial itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah Nepal.

Pemblokiran itu telah dicabut pada Senin (8/9) malam waktu setempat, namun unjuk rasa tidak mereda. Unjuk rasa justru menjadi ricuh dan semakin melebar menjadi kritikan yang lebih luas terhadap pemerintah Nepal dan tuduhan korupsi di kalangan elite politik negara tersebut.

Para demonstran nekat membakar rumah beberapa pejabat tinggi Nepal dan membakar gedung parlemen. Bandara di ibu kota Kathmandu terpaksa ditutup, dengan helikopter militer mengangkut sejumlah menteri ke lokasi yang aman.

Situasi semakin memburuk ketika para personel Kepolisian Nepal melepas tembakan ke arah para demonstran, hingga menewaskan sedikitnya 22 orang -- menurut data BBC. Para demonstran yang marah dengan kematian sesama demonstran terus melanjutkan aksi protes mereka.

Saat situasi semakin memanas, PM Khadga Prasad Sharma Oli mengumumkan pengunduran dirinya pada Selasa (9/9) waktu setempat. Namun, pengunduran dirinya itu tidak cukup untuk meredam kemarahan warga Nepal. Kediaman PM Oli juga ikut dibakar oleh para demonstran.

Kemarahan warga Nepal tampaknya sulit dibendung. Menurut NDTV, aksi kerusuhan itu juga akibat perilaku anak-anak para politisi Nepal yang memamerkan gaya hidup mewah dan berbagai keuntungan yang mereka dapatkan, saat sebagian besar anak muda di negara itu kesulitan mencari pekerjaan.