KEDIRI, BANGSAONLINE.com – Agenda tahunan festival Kelud 2015 dibuka dengan tradisi arak-arakan dan ritual sesaji di Gunung Kelud di bulan Suro tanggalan Jawa oleh masyarakat sekitar, Sabtu (24/10).
Sesaji Gunung Kelud berupa palawija hasil bumi ini diarak mulai dari lereng Kelud hingga mencapai kawah Gunung Kelud. Hal tersebut dilakukan oleh masyarakat sebagai bentuk syukur atas semua limpahan hasil bumi selama satu ini. “Semua warga masyarakat sekitar lereng gunung kelud, tidak memandang keyakinan semua ikut merayakan,” ungkap mbah Ronggo sesepuh desa lereng kelud.
Baca Juga: Mas Dhito Janji Kembalikan Kejayaan Wisata Gunung Kelud
Sementara itu Camat Wates Kabupaten Kediri, Ngaseri, saat dikonfirmasi mengaku bila pada tahun 2015 ini terjadi penurunan peserta maupun pengunjung ritual sesaji gunung kelud. “Memang terlihat acara larung ini tidak seramai dan semeriah tahun lalu. entah apa penyebabnya,” aku Ngaseri.
Dimungkinkan penurunan peserta larung sesaji ini karena alam, di mana saat ini musim kemarau sehingga hawa panas yang menyengat dimungkinkan menjadi penyebab sepinya festival kelud ini.
Larung sesaji gunung kelud sendiri ini dimulai dari parkiran ke-3. Kemudian sesaji yang sudah disiapkan diarak menuju gunung kelud yang jaraknya sekitar 2 km dengan parkiran. Sesampai di sana, sesaji akan dibagikan pada warga dengan cara berebut, usai dibacakan doa oleh sesepuh.
Baca Juga: Nanas Khas Gunung Kelud Jadi Incaran Wisatawan saat Musim Liburan, Segini Harganya
Untuk diketahui, selama dua hari ini di kawasan Gunung Kelud akan ada beberapa pertunjukan seni. Diawali arak-arakan sesaji, pemutaran video dokumenter pasca Kelud Erupsi, pameran dan Bazar UMKM, campursari, jaranan, wayang kulit, live musik serta festival jaranan anak tingkat SD se-Kabupaten Kediri yang berlangsung di rest area Gunung Kelud. (rif/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News