
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka peningkatan kapasitas, relawan Gusdurian mengikuti Sekolah Vertical Rescue Indonesia yang diadakan oleh Vertical Rescue Indonesia (VRI).
Antok Beler, Koordinator Gusdurian Mojokutho, Pare, Kabupaten Kediri, menjelaskan bahwa Sekolah Vertical Rescue Indonesia adalah pelatihan mengenai penyelamatan di kawasan vertikal.
"Vertical rescue atau penyelamatan vertikal adalah teknik yang digunakan untuk mengevakuasi obyek ke tempat aman pada medan yang curam/vertikal baik kering maupun basah," kata Antok, Senin (21/7/2025).
Menurut Antok, kegiatan pelatihan ini diadakan selama 3 hari, pada tanggal 18 Juli hingga 20 Juli 2025 di wilayah Gunung Kelud, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
"Sekolah Vertical Rescue ini diikuti oleh 40 peserta yang merupakan Relawan Lereng Kelud, Sispala, dan Mapala, " ucap Antok.
Sedangkan, Adrian Daely, instruktur utama Sekolah Vertical Rescue Indonesia, menambahkan bahwa kegiatan ini dilakukan dengan harapan bisa menyadarkan akan bahayanya berkegiatan di kawasan vertikal seperti tebing, gedung tinggi, bahkan sesederhana kegiatan membersihkan sumur.
"Meski para relawan terus berlatih, tapi semoga ilmu mengenai penyelamatan tidak digunakan, " ucap Andrian.
Sementara itu, Nanang salah satu peserta pelatihan, mengungkapkan bahwa pelatihan penyelamatan vertikal ini sangat penting, agar para relawan memahami cara-cara penyelamatan korban, bila hal yang tidak diinginkan benar-benar terjadi.
"Mesti tidak ada bencana, kemampuan para relawan memang harus terus diasah untuk mengantisipasi bila suatu saat diperlukan. Tapi kami berharap tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," kata pria yang ahli memanjat gedung tinggi itu. (uji/rev)