DBD Serang Probolinggo, Hingga September 430 Orang Terjangkit

DBD Serang Probolinggo, Hingga September 430 Orang Terjangkit ilustrasi

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Hingga akhir September 2015, jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten mencapai 430 orang. Dari jumlah tersebut, 4 orang di antaranya meninggal dunia. Jumlah ini meningkat separonya jika dibandingkan tahun 2014 yang hanya 216 orang penderita dengan 4 orang meninggal dunia.

Hal tersebut ditegaskan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten dr Shodiq Tjahjono. Menurutnya, setiap tahun ribuan orang meninggal karena DBD. Di mana DBD juga sering menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Penyakit ini bersifat musiman dan biasanya muncul pada musim hujan.

Baca Juga: Sidak Kantor KONI Probolinggo, Komisi I DPRD Temukan Ruang Privat yang Tak Bisa Diakses Orang luar

“DBD masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius karena angka kesakitan DBD pada semua kelompok umur melebihi 20 per 100.000 penduduk. Masih tingginya angka kematian dan kesakitan DBD disebabkan karena ketidakpedulian masyarakat dalam menanggulangi DBD,” ungkapnya.

Mantan Kepala BPPKB Kabupaten ini menjelaskan, DBD merupakan penyakit yang disebabkan virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Demam Berdarah (Aedes Aegypti). Gejala demam DBD ditandai dengan panas tinggi mendadak selama 2 sampai 5 hari. Badan tampak lemah dan lesu serta timbul bintik-bintik merah. “Sering terasa nyeri di ulu hati,” terangnya.

“Gejala lanjut demam berdarah kadang-kadang terjadi pendarahan di hidung (mimisan) dan di bawah kulit. Kadang terjadi muntah atau berak-berak. Bila sudah parah, penderita gelisah, tangan dan kaki dingin serta berkeringat. Bila tidak segera ditolong dapat menimbulkan kematian. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan peningkatan nilai hematokrit dan penurunan angka trombosit,” jelasnya.

Baca Juga: Polres Probolinggo Kota Selidiki Kasus Curanmor di Supermarket

Shodiq meminta jika masyarakat terkena penyakit DBD maka segera dilarikan ke rumah sakit atau Puskesmas. Sebab jika terlambat mendapat pengobatan medis, maka pasien itu akan mengalami syok pendarahan hebat. “Kami berharap bila warga mengalami demam selama tiga hari, maka cepat dibawa ke rumah sakit,” pungkasnya. (ndi/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO