
KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Dalam upaya menumbuhkan kepedulian dan kecintaan siswa terhadap lingkungan, Tim Adiwiyata SMAN 2 Batu menggelar Diklat Kader Adiwiyata di ruang pertemuan sekolah, Kamis (18/9/2025). Kegiatan ini mengusung tema 'Dari Diri untuk Bumi: Membangun Generasi Peduli Lingkungan, Mewujudkan SMAN 2 Batu Hijau Berkelanjutan'.
Dari total 240 kader Adiwiyata, sebanyak 30 siswa perwakilan dari tiap kelas mengikuti diklat ini. Kepala SMAN 2 Batu, Wartono, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut dan berharap para kader muda mampu menjaga serta memanfaatkan lingkungan dengan bijak.
“Selain itu, diharapkan untuk memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan ilmunya agar menjadi personal branding siswa-siswa kader Adiwiyata,” ujarnya.
Hadir sebagai pemateri, Hima Khusnita, penyuluh lingkungan hidup ahli muda dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu, membawakan materi tentang pengelolaan sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) serta inovasi perilaku ramah lingkungan.
“Saya juga berharap para kader Adiwiyata nantinya bisa bergabung di komunitas DLH dan Saka Kalparatu, yakni kepramukaan yang berkecimpung di bidang lingkungan hidup,” tuturnya.
Ditekankan pula bahwa pentingnya mengintegrasikan pengelolaan lingkungan dengan pembelajaran di kelas, seperti membuat karya dari sampah organik dan anorganik serta menulis karya ilmiah.
Materi pembibitan disampaikan oleh Hari Santoso, guru Biologi SMAN 2 Batu. Ia menjelaskan 2 metode pembibitan, yaitu vegetatif dan generatif.
Metode vegetatif meliputi stek batang, stek daun, cangkok, tunas, dan geragih, sedangkan generatif menggunakan biji. Hari juga memaparkan alat dan bahan yang digunakan dalam teknik stek, seperti polybag, alat pengolah tanah, lakban bening, penyungkup plastik, serta media tanam berupa sekam bakar, tanah, dan humus dengan perbandingan 1:1:1. Ditambah perangsang akar, batang stek, dan air.
Sebagai penutup, peserta mengikuti sesi praktik membuat minuman herbal kekinian yang dipandu oleh Apt. Chusnul, K.S. Farm., dari Materia Medica Kota Batu.
Minuman yang dibuat adalah Golden Latte Tamarind, berbahan kunyit kering 300 gram, asam jawa 300 gram, gula putih 2.500 gram, air mineral 12 liter, dan susu cair full cream 4 liter. Dari bahan tersebut, peserta berhasil menghasilkan 60 cup minuman. (asa/mar)