Soal Pengembangan Pasar Triwung, Dewan Tagih Janji Pemkot Probolinggo

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Pasar tradisional Triwung di Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, mempunyai potensi untuk dikembangkan dengan fokus hasil-hasil pertanian seperti sayur mayur. Letak pasar Triwung juga cukup strategis karena berbatasan langsung dengan wilayah kabupaten, yang sebagian besar penduduknya adalah petani. Dan produksi hasil pertanian penduduk daerah itu adalah sayur mayur, sehingga pasar Triwung dapat dijadikan sentra atau pusat perdagangan sayur, selain pula menyediakan kebutuhan pokok rumah tangga.

Hanya saja, sampai sejauh ini pemerintah setempat belum melirik potensi pasar tersebut yang sebenarnya bisa menambah PAD (Pendapatan Asli Daerah). Anggota dewan dari Fraksi Gerindra-Demokrat Samsul Arifin mengatakan, potensi PAD yang dapat diserap dari Pasar Triwung cukup banyak, di antaranya, retribusi pedagang, parkir, dan bongkar muat.

Baca Juga: Berantas Rokok Ilegal, Bea Cukai Probolinggo Gandeng PKL

"Selama ini kan belum terkelola dengan baik. Pasar itu berada di tanah milik perorangan sehingga sewanya masuk ke sana. Jumlah pedagang di sana ratusan. Ini perlu disikapi oleh pemerintah," ujar Samsul, Rabu (28/10), di gedung dewan.

Politisi Demokrat ini mengungkapkan, pemerintah melalui Bappeda sudah berjanji akan mengintervensi Pasar Triwung melalui program penguatan pasar. Namun sampai saat ini janji pemerintah itu belum ada wujudnya. "Dulu Kepala Bappeda sudah ngomong begitu. Dan pasti saya tagih janji itu," tandas Samsul.

Ia tidak mempermasalahkan jika pemerintah akan melakukan penguatan pada pasar lain, seperti Pasar Wonoasih yang diwacanakan akan direlokasi. Tetapi, menurut Samsul, perlu ada skala prioritas kalau dukungan anggaran tidak memadai mengintervensi semua pasar.

Baca Juga: Pj Wali Kota Probolinggo Gelar Audiensi dengan OPD

"Kalau pertimbangannya kemacetan arus lalulintas, pasar tumpah Triwung justru yang paling parah. Itu satu jalur kendaraan umum dan angkutan barang. Dan karena akses jalan raya itu gampang, potensi sekali dikembangkan. Apalagi daerah itu merupakan lalulintas pedagag sayur dari Gunung Bromo, ini kan bisa ditangkap peluangnya. Mestinya janji itu direalisasikan," jelas dewan dua periode ini.

Sementara Kepala Bappeda Imanto, hingga berita ini ditulis belum bisa dikonfirmasi. Dihubungi melalui dua nomer selulernya tidak aktif. Informasinya Imanto berada di luar kota. (ndi/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO