Ribuan Jamaah Hadiri Lirboyo Bershalawat Bersama Habib Syech, Peringati Hari Santri 2025

Ribuan Jamaah Hadiri Lirboyo Bershalawat Bersama Habib Syech, Peringati Hari Santri 2025

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ribuan jamaah diperkirakan akan memadati acara Lirboyo Bershalawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf sebagai bentuk syukur memperingati Hari Santri Nasional 2025. Kegiatan ini digelar pada Senin malam (20/10/2025) di Lapangan Barat Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, mulai pukul 19.00 WIB.

Acara ini menghadirkan para ulama, habaib, dan tokoh masyarakat, serta akan dihadiri oleh Gubernur Khofifah bersama wakilnya, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri, Ketua PBNU, dan Ketua PWNU Jatim.

Kehadiran para pemimpin tersebut menjadi simbol dukungan terhadap pesan luhur dari bumi Lirboyo: bahwa santri bukan hanya pelajar agama, tetapi penjaga moral bangsa.

Untuk mendukung kelancaran acara, Polres Kediri Kota melalui Satuan Lalu Lintas telah menyiapkan rekayasa arus lalu lintas di sejumlah titik strategis. 

Kasatlantas Polres Kediri Kota, AKP Afandy Dwi Takdir, menjelaskan bahwa personel gabungan dari Dishub, Banser, dan panitia telah disiagakan di simpang-simpang utama.

“Mulai pukul 14.00 WIB, Jalan KH. Abdul Karim akan ditutup total untuk umum dan hanya dibuka bagi tamu undangan VIP serta VVIP. Sedangkan Jalan Dr. Saharjo akan ditutup mulai pukul 17.00 WIB, khusus dibuka bagi kendaraan jamaah yang menuju lokasi acara,” ucapnya.

Selain penutupan jalan, sejumlah area parkir telah disiapkan di sekitar lapangan, termasuk di kawasan pertanian dan belakang pasar Lirboyo. Polres juga menyiagakan personel untuk membantu pengaturan parkir dan kelancaran arus kendaraan.

“Kami mengimbau masyarakat pengguna jalan untuk sementara waktu menghindari jalur menuju Pondok Lirboyo dan memilih jalur alternatif, terutama pada sore hingga malam hari,” kata Afandy.

Sementara itu, Ketua Panitia Lirboyo Bershalawat, Refa, menyampaikan bahwa acara ini diharapkan menjadi momentum memperkuat ukhuwah Islamiyah dan memperbanyak shalawat di tengah masyarakat.

Sedangkan KH. Abdul Mu’id Shohib atau Gus Muid, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni keagamaan, melainkan pernyataan cinta dan komitmen spiritual.

“Shalawat ini adalah ungkapan cinta kita kepada Kanjeng Nabi, pembawa risalah suci. Risalah itu diteruskan para ulama dan diwariskan kepada para santri. Inilah bentuk syukur dan cinta kami,” tuturnya. (uji/mar)