Rawat Gigi Sejak Dini, Wujudkan Senyum Sehat Anak bersama Program JKN

Rawat Gigi Sejak Dini, Wujudkan Senyum Sehat Anak bersama Program JKN Dokter gigi di Kota Madiun, drg. Totok Dwi Sanjaya, M.Kes.

MADIUN, BANGSAONLINE.com - Dokter gigi di Kota Madiun, drg. Totok Dwi Sanjaya, M.Kes., mengungkapkan bahwa kasus gigi berlubang dan nyeri gigi pada anak sebenarnya dapat dicegah melalui edukasi sederhana yang dilakukan secara konsisten. Ia menegaskan pentingnya peran orang tua dan lingkungan sekolah dalam membentuk kebiasaan hidup sehat pada anak-anak.

“Anak-anak perlu dikenalkan pada kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Selain itu, mereka perlu diajarkan cara menyikat gigi yang benar serta dibatasi dalam mengonsumsi makanan manis dan lengket. Hal sederhana ini bisa mencegah banyak masalah gigi di masa mendatang,” ujar Totok saat ditemui di RSUD Kota Madiun, Jumat (24/10/2025).

Totok juga menilai, edukasi yang dikemas secara menyenangkan akan lebih mudah diterima oleh anak-anak. Misalnya melalui permainan, lagu, atau kegiatan kreatif di sekolah. Dengan cara seperti ini, anak-anak lebih mudah memahami bahwa menjaga kebersihan gigi bukan sekadar kewajiban, melainkan bagian dari gaya hidup sehat dan menyenangkan.

"Edukasi tidak harus formal. Justru harus dikemas secara fun agar anak-anak antusias dan mudah meniru. Orang tua juga perlu rutin membawa anak memeriksakan giginya setiap enam bulan sekali, meskipun tidak ada keluhan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Madiun, Wahyu Dyah Puspitasari, menyampaikan bahwa menjaga kesehatan gigi sejak dini merupakan langkah penting untuk membangun masyarakat yang sehat dan produktif. Menurutnya, pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan, dan hal itu dapat dimulai dari rumah.

“Jika tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut, maka akan berpengaruh pada pola makan, kualitas tidur, bahkan konsentrasi belajar anak. Karena itu, edukasi sejak dini harus menjadi kebiasaan bersama, baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan masyarakat,” ungkap Ita.

Ita menjelaskan bahwa peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dapat memanfaatkan layanan pemeriksaan gigi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Peserta dapat berkonsultasi langsung dengan dokter gigi umum, dan bila dibutuhkan akan dirujuk ke dokter gigi spesialis sesuai indikasi medis.

“BPJS Kesehatan menjamin layanan pemeriksaan gigi dasar bagi peserta JKN. Kami mengajak masyarakat untuk menjadi peserta aktif agar dapat memperoleh perlindungan kesehatan menyeluruh. Dengan kepesertaan aktif, masyarakat tidak perlu khawatir saat membutuhkan layanan kesehatan,” ujarnya.

Ita menambahkan, menjadi peserta aktif JKN bukan hanya soal mendapatkan jaminan saat sakit, tetapi juga wujud nyata semangat gotong royong dalam melindungi sesama. Dengan menerapkan kebiasaan hidup sehat dan berpartisipasi aktif dalam Program JKN, masyarakat diharapkan mampu membangun generasi yang sehat, tangguh, dan peduli terhadap kesehatannya sendiri.

“Mari bersama-sama kita wujudkan masyarakat yang merdeka dari sakit gigi. Mulailah dari langkah kecil: rajin menggosok gigi, hindari makanan manis berlebihan, dan rutin periksa ke dokter gigi. Jangan lupa pastikan diri dan keluarga telah terdaftar sebagai peserta aktif JKN agar perlindungan kesehatan bisa dirasakan sepenuhnya,” pungkasnya. (*)