NGAWI, BANGSAONLINE.com - Ini menjadi acuan untuk lebih pro aktif lagi bagi jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi terkait sarana infrastruktur jalan setelah dapat bonus tajam dari Menristekdikti Muhamad Nasir. Salah satu kabinet Jokowi yang asli kelahiran Desa Jambangan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, ini mengaku malu saat melakukan kunjungan kerja yang sekaligus bisa dipresentasekan sebagai pulang kampung di daerahnya itu.
Betapa tidak, kegalauan hatinya itu pun langsung dilontarkan pada saat memberikan sambutan di hadapan ratusan jamaah Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khair Desa Teguhan, Kecamatan Paron, seusai melakukan panen perdana padi Sidenuk.
Baca Juga: Tampung Masukan Masyarakat, Pemkab Ngawi Gelar Forum Konsultasi Publik Penyusunan SPP
“Dulu hingga sekarang sejak saya masih kecil sampai saya besar menjadi Menteri kok masih sama jalannya. Pak camat ayo maksimalkan para kepala desa untuk mengelola dana desa yang mulai cair itu. Pergunakan untuk sarana dan prasarana yang vital dahulu seperti jalan,” kata Nasir dengan kalimat humornya, Sabtu (31/10).
Kontan saja, kalimat Nasir yang dikemas dengan bahasa ‘guyonan’ ini menjadikan tamu undangan dibuat simpati atas apa yang disampaikan dari salah satu pembantu presiden itu. Otomatis, kalimat yang bisa dikonotasikan sindiran tajam itu membuat merah muka para pejabat Pemkab Ngawi yang kebetulan juga hadir.
Adanya kritikan yang ‘live’ tersebut Pj Bupati Ngawi Soedjono hanya terlihat manggut-manggut sebagai bahasa isyarat siap siaga menjalankan perintah dari Muhamad Nasir itu. Di Ponpes Al- Khair di bawah pimpinan pengasuh KH. Muqorobin tersebut, Menristekdikti mengharapkan sinergitas program yang ada di desa.
Baca Juga: Sampah di TPS Desa Dadapan Numpuk, ini Kata DPPTK Ngawi
“Wajar kalau pak Menteri itu berkata malu kok saat berkunjung di Ngawi ini yang tidak lain sebagai daerah asalnya. Lihat saja akses jalan menuju lokasi pondok (Ponpes Al-Khair-red) kayak gitu terlebih jalan di sekitar rumah pak Menteri sendiri seperti jalan antara Jambangan menuju Jeblogan itu rusak parah,” terang narasumber yang engan disebut namanya. (nal/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News