Konferensi pers Polresta Malang Kota hasil ungkap kasus Operasi Sikat Semeru 2025
KOTA MALANG,BANGSAONLINE.com - Selama pelaksanaan Operasi Sikat Semeru 2025 yang berlangsung selama 12 hari, mulai 22 Oktober hingga 2 November 2025, Polresta Malang Kota mengungkap 44 kasus kejahatan.
Operasi ini digelar untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) agar tetap aman dan kondusif di wilayah Kota Malang.
Dari 44 kasus tersebut, polisi berhasil mengamankan 51 tersangka.
Wakapolresta Malang Kota AKBP Oskar Syamsuddin dalam konferensi pers di depan Ballroom Sanika Satyawada, Polresta Malang Kota, Selasa (11/11/2025), menyebut operasi ini menyasar berbagai tindak kejahatan jalanan, seperti pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), serta kepemilikan senjata tajam (sajam).
“Selama 12 hari pelaksanaan operasi, kami berhasil mengungkap total 44 kasus. Rinciannya, 3 kasus curat, 17 kasus curas, 18 kasus curanmor, dan 4 kasus sajam,” ungkap AKBP Oskar.
Dari hasil operasi tersebut, polisi mengamankan sejumlah pelaku beserta barang bukti, antara lain kendaraan roda dua dan roda empat hasil curian, senjata tajam, serta telepon genggam.
“Dari 44 kasus, kami amankan tersangka terdiri dari 8 orang kasus curat, 7 orang curas, 3 orang curanmor, dan 4 orang sajam. Semua saat ini sedang dalam proses penyidikan dan akan kami limpahkan ke kejaksaan untuk disidangkan,” jelasnya.
Oskar menegaskan, Operasi Sikat Semeru merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilakukan Polresta Malang Kota. Kegiatan ini bertujuan menekan angka kriminalitas, khususnya di lokasi rawan tindak pidana seperti jalan sepi, area permukiman, dan pusat aktivitas masyarakat.
“Operasi ini melibatkan beberapa satuan tugas (satgas). Semua berkolaborasi dan mengumpulkan data dari laporan masyarakat maupun patroli lapangan,” tambahnya.
Menurut Oskar, pengungkapan sejumlah kasus tersebut turut terbantu dengan pemanfaatan teknologi.
Polresta Malang Kota bekerja sama dengan Pemerintah Kota Malang melalui jaringan CCTV pemantau publik yang terbukti efektif membantu proses penyelidikan.
“Teknologi CCTV sangat membantu kami. Dengan sinergi bersama Pemkot, peralatan IT semakin lengkap sehingga proses identifikasi pelaku bisa lebih cepat dan terang,” ujar AKBP Oskar.








