Khofifah saat menghadiri Forum Silaturahim dengan Masyarakat Sulawesi Tenggara asal Jawa Timur.
KENDARI, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah menggelar Forum Silaturahim dengan Masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) asal Jawa Timur, Selasa (18/11/2025) malam. Forum ini mempertemukan pelaku usaha, tokoh masyarakat, paguyuban Jatim, serta warga perantau yang berperan di berbagai sektor strategis di Sultra.
Dalam sambutannya, Khofifah menegaskan kontribusi diaspora Jatim tidak hanya tercermin dari aktivitas ekonomi, tetapi juga sebagai simpul penghubung yang membangun kepercayaan, komunikasi, dan jejaring antarpelaku usaha.
“Panjenengan semua adalah kekuatan diaspora yang mempertemukan dua daerah. Peran panjenengan dalam membangun kohesifitas sosial, kepercayaan, dan komunikasi menjadi fondasi kuat dalam memperluas jejaring ekonomi nasional,” ujarnya.
Ia menyebut semangat guyub rukun, kerja keras, dan kemampuan adaptif masyarakat Jatim telah menjadikan diaspora sebagai perekat sinergi yang memperkuat interaksi ekonomi maupun sosial. Nilai perdagangan Jatim-Sultra pada 2023 tercatat Rp3,14 triliun dengan surplus Rp752 miliar bagi Jawa Timur.
“Kuatnya hubungan dagang ini tidak berdiri sendiri. Ada kontribusi diaspora yang selama ini menjadi penghubung antara pelaku usaha di dua daerah,” tuturnya.
Selain membahas perdagangan, Khofifah menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM melalui enam SMA Taruna Jatim yang bekerja sama dengan TNI dan kepolisian.

Ia juga mengajak paguyuban Jatim di Sultra menginventarisasi minat lulusan SMP untuk melanjutkan studi ke SMA Taruna. Forum ini turut membahas potensi sektor riil Sultra, seperti perikanan budidaya, peternakan, dan perkebunan tebu.
Dalam kesempatan itu, Khofifah menyerahkan tali asih Rp50 juta kepada Ketua Paguyuban Zaenal Mustofa. Zaenal menyampaikan rasa bangga atas perhatian Pemprov Jatim terhadap warganya di perantauan.
“Kehadiran Ibu Gubernur ini merupakan bukti nyata kepedulian Pemerintah Jawa Timur terhadap warga di perantauan,” ucapnya.
Khofifah menegaskan bahwa diaspora Jatim adalah aset bangsa yang tak tergantikan.
“Semoga sinergi ini terus menguat. Dari tanah rantau, kontribusi panjenengan ikut membangun masa depan Indonesia yang lebih terhubung, inklusif, dan berdaya saing,” pungkasnya. (dev/mar)













