MALANG, BANGSAONLINE.com - Keberadaan Malang Night Market (MNM) yang ada di kawasan jalan Kyai Tamin layak untuk dievaluasi. MNM yang dikelola Dinas Budaya dan Pariwisata dinilai kurang gemanya. Banyak warga yang belum tahu kalau di situ tempat wisata kuliner.
“MNM perlu dievaluasi secara menyeluruh. Selama ini gemanya kurang bergaung jika di situ ada wisata kuliner," kata Hadi Susanto, anggota Komisi D DPRD Kota Malang dari Fraksi PDI-P.
Baca Juga: Semarak Grand Final Kakang-Mbakyu Kota Malang 2024
Beberapa evaluasi itu antara lain soal tampilan lokasi yang kurang mengena, misalnya saja gapura tempat pertanda pintu masuk. Selain itu juga keberadaan aneka makanan khas yang belum mencerminkan tempat wisata kuliner.
Hadi yang aktif sebagai advokat ini menuturkan, selain itu, peningkatan pengunjung dari gelaran seni budaya tidak hanya di waktu tertentu saja. Anggaran operasional yang hanya Rp 50 juta dinilai kurang memadai untuk pengembangan MNM.
Sementara Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata, Ida Ayu Made Wahyuni menjelaskan bahwa untuk mencapai MNM lebih maju lagi butuh waktu.
Baca Juga: Pj Wali Kota Malang Tinjau Pembangunan Area Parkir Stadion Gajayana
“Tahun 2015 ini, kami berupaya menyediakan pembuatan gapura sebagai tanda adanya wisata kuliner. Kami pun juga menyediakan kursi dan meja, akan tetapi untuk sarana MCK (Mandi Cuci Kakus), itu merupakan kewenangan dari DKP (Dinas Kebersihan dan Pertamanan) yang mengadakan penganggarannya," jawab mantan Kadis Perindag Kota Malang.
Soal harga makanan, Ida menjamin akan disesuaikan dengan berbagai kalangan masyarakat. Upaya lain, dia juga mengundang para kuliner khas agar mau bergabung meramaikan jajanan atau makanan lainnya. “Kami juga minta legislative untuk ikut member masukan demi kemajuan MNM,” ujar Ida Ayu. (mlg1/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News