Bupati Pamekasan Kholilurrahman saat bersama Nazua
PAMEKASAN,BANGSAONLINE.com - Pemkab Pamekasan memberikan perhatian serius terhadap kondisi Nazua, warga Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, yang mengalami patah tulang selama empat tahun tanpa mendapatkan penanganan medis yang memadai.
Pasien kini dirawat di RSUD Smart Pamekasan dan sedang dipersiapkan untuk dirujuk ke Surabaya guna menjalani operasi lanjutan.
Plt Direktur RSUD Smart Pamekasan, dr. Syaiful Hidayat menjelaskan, kondisi Nazua cukup kompleks karena cedera yang dibiarkan terlalu lama. P
erkembangan jaringan otot dan tulang membuat tindakan medis tidak bisa dilakukan di Pamekasan.
“Kasusnya ini patah tulang sudah empat tahun. Kondisinya tidak bisa langsung dioperasi di sini dan harus dirujuk. Tangannya tidak bisa lurus karena otot mengecil akibat lama tidak dipakai. Tindakan yang dibutuhkan cukup rumit,” jelasnya, Jumat (28/11/2025).
Ia menambahkan, kasus tersebut telah mendapat perhatian langsung dari Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan yang meminta rumah sakit memberikan penanganan maksimal.
“Pak Bupati meminta agar dilakukan atensi penuh, memastikan proses rujukan berjalan lancar sehingga pasien dapat segera dioperasi dan fungsi tangannya dapat kembali pulih secara optimal,” ujarnya.
Menurutnya, kondisi ini diduga tidak terpantau fasilitas kesehatan tingkat pertama. RSUD Smart Pamekasan baru mengetahui kasus tersebut setelah Bupati melaporkannya kepada pihak rumah sakit.
“Ini kemungkinan lepas dari pantauan. Seharusnya jika ada laporan dari Puskesmas atau kepala desa, proses penanganan dapat dilakukan lebih cepat. Rumah sakit menerima pasien yang datang, sementara penjaga gawang utamanya tetap Puskesmas,” tegasnya.
Selain persoalan pelaporan, dr. Syaiful juga menyoroti kebiasaan sebagian masyarakat yang masih memilih pengobatan nonmedis untuk menangani patah tulang. Langkah tersebut kerap membuat kondisi pasien semakin buruk.
“Sering kali pasien dengan kasus tulang tidak dibawa ke dokter. Akibatnya kelainan menetap dan semakin sulit ditangani,” ujarnya.
Ia berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bersama. Menurutnya, penguatan koordinasi antara Puskesmas, perangkat desa, dan fasilitas kesehatan rujukan sangat penting agar masyarakat, terutama yang kurang mampu, dapat terpantau dan memperoleh layanan medis tepat waktu.
Dengan penanganan yang kini dilakukan lebih komprehensif, Pemkab Pamekasan berharap proses rujukan dan tindakan operasi di Surabaya dapat berjalan lancar sehingga kondisi pasien membaik dan kualitas hidupnya meningkat.(bel/dim/van)












