Di Majelis Dzikir Jemaah Al Khidmah, Wawali Kediri: Pentingnya Akhlak di Tengah Dinamika Sosial

Di Majelis Dzikir Jemaah Al Khidmah, Wawali Kediri: Pentingnya Akhlak di Tengah Dinamika Sosial Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin (tengah) saat menghadiri Majlis Dzikir Wa Maulidurrasul SAW.(Ist).

KOTA KEDIRI,BANGSAONLINE.com -Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin menghadiri Majlis Dzikir Wa Maulidurrasul SAW dalam Rangka Hari Jadi Kota Kediri ke-1.146 di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Sabtu (29/11/2025) malam.

Acara majelis dzikir berlangsung khidmat dengan lantunan doa dan selawat. 

Para jemaah juga turut mendoakan keselamatan dan kelancaran bagi Kota Kediri.

"Kegiatan ini bukan hanya menjadi ruang ibadah. Tetapi juga menjadi sumber ketentraman, keteduhan, dan penguat moral bagi masyarakat,"ucap Gus Qowim, sapaan akrab Wali Kota Kediri itu, saat memberi sambutan.

Gus Qowim menyampaikan beberapa waktu lalu sempat terjadi kerusuhan di beberapa daerah termasuk di Kota Kediri.

Perusakan fasilitas umum, pembakaran Kantor DPRD hingga Kantor Kepolisian, yang menyedihkan banyak pelaku berusia muda bahkan remaja. 

Peristiwa tersebut menjadi pengingat betapa pentingnya bimbingan moral, pendidikan akhlak, dan ruang-ruang pembinaan spiritual di tengah masyarakat.

"Di sinilah majelis seperti Al Khidmah memiliki peran besar membentengi generasi kita dengan kecintaan kepada Allah, Rasulullah, dan ulama. Serta menanamkan akhlakul karimah, mengarakan energi anak muda ke hal-hal positif dan produktif," ungkapnya.

Menurutnya, saat ini juga tengah dihadapkan dengan dinamika yang menuntut kewaspadaan, dan kedewasaan sosial. 

Salah satunya, adanya pemberitaan yang menampilkan citra negatif tentang beberapa pondok pesantren. 

Ada pula kasus yang kemudian dijadikan seolah-olah gambaran seluruh pesantren di Indonesia. Tentu ini menjadi prihatin, tetapi harus bijak menyikapi hal ini.

"Kepada generasi muda, santri, pelajar dan mahasiswa, harus berani menjadi agen perubahan. Jangan mudah terprovokasi oleh konten negatif dan ujaran kebencian. Gunakan energi yang dimiliki untuk menebar kebaikan. Lewat belajar, berprestasi dan berkiprah di masyarakat,"harapnya.

Apalagi Kota Kediri dikenal memiliki banyak pondok pesantren, maka jangan biarkan narasi keliru atau provokatif mengabaikan nilai-nilai luhur pesantren.

Saatnya tunjukkan bahwa pesantren merupakan sumber prestasi. Jangan biarkan satu atau dua kasus menutupi lautan kebaikan dan kontribusi pesantren bagi negeri ini.

"Semoga dengan keberkahan majelis ini Allah memberikan kedamaian bagi Kota Kediri. Melindungi bangsa Indonesia dan menjaga anak-anak muda tetap berada di jalan positif. Kepada para Habib, Masyayikh, dan Kyai kami mohon doa Pemerintah Kota Kediri senantiasa diberikan kekuatan dan amanah dalam memimpin," tutur Gus Qowim. (uji/van)