Wali Kota Kediri saat membuka Musda ke-VII DPD LDII yang ditandai dengan memukul gong. Foto: Ist
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, membuka Musyawarah Daerah (Musda) ke-VII DPD LDII pada Rabu (17/12/2025) di Pondok Pesantren Wali Barokah. Acara yang dihadiri sekitar 500 peserta, dan peninjau ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Wali Kota Kediri.
Ketua DPD LDII Kota Kediri, Agung Riyanto, menyatakan Musda kali ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi program kerja periode 2020-2025, menyusun rencana kerja 2025-2030, serta memilih kepengurusan baru.
“Musda ini merupakan agenda lima tahunan organisasi. Intinya adalah evaluasi program kerja lima tahun sebelumnya, perencanaan program lima tahun ke depan, serta pemilihan kepengurusan periode 2025-2030,” ucapnya.
Selain sidang organisasi, rangkaian Musda juga diisi kegiatan sosial dan kemasyarakatan, seperti seminar, bazar, penghijauan, serta pembagian 100 paket sembako untuk masyarakat di tiga kecamatan.
Agung menjelaskan, sekitar 40 tanaman hias dan buah yang dikirim sebagai karangan bunga akan diserahkan untuk program penghijauan di Ponpes Wali Barokah.
“Pondok Wali Barokah saat ini juga meraih penghargaan Eco Pesantren tingkat pertama dari DLH Provinsi Jawa Timur. Oleh karena itu, sangat tepat jika Musda ini diisi dengan gerakan penghijauan,” tuturnya.
Ditegaskan pula komitmen LDII untuk terus bersinergi dengan Pemkot Kediri. Selama 5 tahun terakhir, LDII telah berkontribusi melalui 8 bidang pengabdian, mulai dari wawasan kebangsaan, dakwah, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan hidup, teknologi informasi, hingga energi terbarukan.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Jawa Timur, KH Moch. Amrodji Konawi, menyebut Musda memiliki 3 agenda utama, yakni laporan pertanggungjawaban pengurus, pembahasan program kerja, dan pemilihan pengurus baru. Menurut dia, DPD LDII Kota Kediri telah menjalankan amanah organisasi dengan baik, khususnya dalam penguatan wawasan kebangsaan.
“Kebangsaan menjadi prioritas karena Indonesia adalah rumah besar yang dihuni oleh berbagai suku, agama, ras, dan golongan. Kota Kediri terbukti mampu menjaga kondusivitas dan ketenteraman,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, menekankan bahwa tantangan pembangunan saat ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga pada penguatan sumber daya manusia (SDM) yang unggul secara kompetensi, matang dalam karakter, dan kuat secara spiritual.
“Keberhasilan pembangunan hanya akan tercapai apabila dibarengi dengan nilai, etika, dan kemuliaan sosial. Di sinilah peran strategis organisasi keagamaan sebagai mitra pemerintah daerah,” katanya.
Vinanda mengapresiasi pendekatan LDII yang dinilai sejalan dengan arah pembangunan Kota Kediri, tidak hanya berfokus pada dakwah, tetapi juga penguatan SDM, pengembangan ekonomi, kepedulian lingkungan, serta pemanfaatan teknologi.
Ia berharap Musda ke-VII menjadi momentum strategis untuk memperkuat konsolidasi organisasi dan melahirkan program kerja yang inklusif serta adaptif.
“Musyawarah Daerah ke-VII DPD LDII diharapkan dapat memperkuat peran organisasi dalam mendukung pembangunan daerah serta meningkatkan kontribusi nyata bagi masyarakat Kota Kediri,” tutup Vinanda. (uji/mar)





