BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Ratusan warga yang menolak adanya penambangan emas menyerang lokasi infrastruktur tambang emas Tumpang Pitu milik PT Bumi Suksesindo (BSI) di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Rabu (25/11). Sebelumnya, pada Minggu (22/11) malam, lokasi tambang tersebut diserbu warga yang masuk ke lokasi dengan cara menerobos.
Tak hanya menyerang, warga juga membakar rumput dan kayu serta merusak rambu jalan menuju Pos 13. Selain itu, massa juga membakar tiga motor, genset, dan merobohkan tiang telepon. Petugas Brimob yang berjaga langsung mengeluarkan tembakan peringatan peluru hampa ke massa yang sudah beringas.
BACA JUGA:
- Ratusan Sopir Truk Geruduk Kantor Bupati Banyuwangi, Tuntut Penertiban Muatan Material
- Polresta Banyuwangi Tertibkan Tiga Tambang Pasir Ilegal di Songgon
- Gelar Hearing Soal Pemindahan NPWP, Dewan Hadirkan KPP Pratama Banyuwangi dan PT BSI
- Banyuwangi Terancam Ngaplo, Pajak PT Bumi Suksesindo Pindah ke KKP Madya Malang
Selain di kawasan Pos 13, situasi massa yang juga berkumpul di Dusun Pancer, Desa Sumberagung juga memanas. Warga yang bersenjata pentungan, ketapel dan batu bentrok dengan anggota Dalmas Polres Banyuwangi.
Polisi berusaha mengurai konsentrasi massa yang ada di lokasi sekitar tambang. Wartawan tidak diperkenankan memasuki lokasi tambang yang diserbu warga.
"Polisi hanya berani sama rakyat. Membela perusahaan yang notabene menindas rakyat," ujar Budi salah satu warga.
Massa datang ke lokasi infrastruktur tambang emas PT BSI, setelah tak puas dengan pertemuan antara Manajemen PT BSI, Kepolisian dan Pemkab Banyuwangi. Mereka yang kecewa dengan pertemuan tersebut langsung berkonvoi menuju lokasi tambang.
"Kita tak terima dengan pertemuan ini. Siapa yang tidak punya etika? Kita apa mereka?" kata Bomba, salah satu aktivis penolak tambang itu.