BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Aksi penyampaian pendapat dilakukan sopir truk yang tergabung dalam Asosiasi Armada Material Banyuwangi (AMBI), beserta pengusaha material se-Kabupaten Banyuwangi. Kantor Bupati Banyuwangi menjadi sasaran atas aksi mereka, Senin (20/9).
Korlap Aksi, Gus Ridwan, menyampaikan bahwa pihaknya menolak keras penertiban secara kedaerahan. Sebab, hal tersebut bisa menyebabkan para sopir dump truk dan para pengusaha angkutan material mengalami kerugian yang sangat besar.
Baca Juga: Pria Pemanjat Kelapa di Banyuwangi Ditemukan Tewas Diduga Usai Jatuh dari Atas Pohon
"Mereka hanya meminta semua proyek infrastruktur pemerintah wajib menggunakan dimensi standar yang diizinkan oleh undang-undang," ujarnya di lokasi.
Ia menuturkan, apa yang dilakukan hari ini ialah cara terwujudnya cita-cita pembangunan. Mereka berharap bisa mendapatkan atensi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi.
"Besar harapan kami upaya ini mendapat sambutan baik. Kami meyakini dukungan pemerintah melalui penerapan penegakan hukum yang benar dan adil, khususnya dalam persoalan ini pasti akan berdampak pada terwujudnya atmosfer bisnis material yang sehat dan baik secara berkesinambungan," tuturnya.
Baca Juga: Percepat Bantuan Korban Banjir Bandang, Pj Gubernur Jatim Resmikan 66 Unit Huntap di Banyuwangi
Aksi tersebut akhirnya mendapat tanggapan pihak Pemkab Banyuwangi. Perwakilan dari mereka diterima Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi, Dwi Yanto; Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Perumahan, dan Permukiman Banyuwangi, Danang Hartanto; serta perwakilan pejabat terkait di ruang mediasi. (guh/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News